Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Penyanderaan, Apa Upaya yang Dilakukan Pemerintah?

Kompas.com - 13/05/2016, 10:07 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Lestari Priansari Marsudi mengatakan, pemerintah terus berupaya melakukan pencegahan tindak kejahatan kejahatan terorisme internasional.

Upaya pencegahan ditingkatkan pasca penyanderaan warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina.

Salah satunya, kata Retno, melalui kerja sama dengan negara tetangga seperti yang dilakukan pekan lalu bersama Malaysia dan Filipina.

"Kan kami waktu tanggal 5 Mei ada pertemuan trilateral antara Indonesia, Malaysia, dan Filipina," ujar Retno, di Jakarta, Kamis (12/5/2016).

"Salah satu pembicaraannya adalah bagaimana meningkatkan kerja sama antarnegara dalam konteks pengamanan di perairan perbatasan dan wilayah sekitarnya," kata dia.

Dalam pertemuan itu dibahas berbagai strategi yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi berulangnya penyanderaan oleh kelompok teroris.

"Jadi kami perkuat pengamanan di wilayah-wilayah tersebut dengan tujuan agar situasi di daerah tersebut aman, kemudian aktivitas ekonomi dapat berjalan dengan normal," ujar Retno.

Ia menambahkan, jalur laut yang menjadi titik penangkapan WNI oleh kelompok Abu Sayyaf merupakan area potensial.

Oleh karena itu, perlu peningkatan keamanan agar setiap warga negara manapun bisa melakukan aktivitas dengan aman.

"Karena itu adalah wilayah jalur ekonomi yang sangat cukup padat, dan ekspor batu bara Indonesia juga melalui jalur itu," kata Retno.

Sebelumnya pembajakan terhadap kapal berbendera Indonesia terjadi di perairan tawi-tawi, perbatasan antara Malaysia dan Filipina.

Pembajakan terhadap kapal tunda Brahma 12 dan kapal tongkang Anand 12 yang membawa 7.000 ton batubara dan 10 awak kapal berkebangsaan negara Indonesia dibajak pada pada 28 Maret 2016.

Saat itu, kedua kapal dalam perjalanan dari Sungai Puting (Kalsel) menuju Batangas (Fililina Selatan).

Kapal Brahma 12 kemudian dilepaskan dan ditangani otoritas Filipina. Sedangkan kapal Anand 12 dan 10 orang awak kapalnya menjadi sandera kelompok Abu Sayyaf.

Kemudian, pembajakan kapal tunda (tugboat) Henry yang sedang menderek kapal tongkang Cristy, terjadi pada 15 April 2016.

Kapal tersebut membawa 10 orang anak buah kapal yang semuanya merupakan WNI.

Pada saat pembajakan terjadi satu orang ABK tertembak, lima orang berhasil selamat sementara empat orang lainnya diculik.

Kementerian Luar Negeri menyebutkan bahwa kapal tersebut dibajak saat dalam perjalanan kembali dari Cebu, Filipina, menuju Tarakan, Kalimantan Utara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com