Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemunculan Atribut PKI Dinilai Pengalihan Isu

Kompas.com - 11/05/2016, 15:49 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aparat penegak hukum semakin intensif menindak hal-hal yang berhubungan dengan komunisme, termasuk terhadap simbol-simbol yang mirip lambang Partai Komunis Indonesia (PKI).

Peneliti sejarah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Asvi Warman Adam, menilai, ada lima teori yang bisa menjelaskan munculnya atribut-atribut PKI tersebut. Salah satunya untuk pengalihan isu.

Menurut dia, saat ini, ada banyak masalah yang sangat besar dan krusial untuk bangsa ini, tetapi terpinggirkan karena fokus masyarakat beralih pada kemunculan atribut-atribut berbau komunis.

"Seperti masalah tax amnesty (pengampunan pajak). Itu sesuatu yang sangat krusial dan perlu dikaji dengan saksama," ucap Asvi saat dihubungi, Rabu (11/5/2016).

Isu komunisme, kata Asvi, kembali merebak dan digunakan sebagai pengalih isu karena tema peristiwa 1965 tengah hangat diperbincangkan belakangan ini. Isu tersebut juga sensitif dan memancing perhatian.

(Baca: Gambar Palu Arit, Kuntilanak yang Mencederai Akal Sehat Kita)

Kedua, kemunculan atribut-atribut tersebut adalah tanda pembentukan aliansi lama. Pada 1965, ada aliansi antara tentara dan berbagai kelompok Islam, yang dibentuk untuk memberantas komunisme.

Asvi melihat, upaya membasmi komunisme tak lagi relevan. Di sisi lain, upaya untuk membangkitkan aliansi cenderung lebih terlihat.

"Tujuannya untuk memperoleh pengaruh politik pada masa ini dan yang akan datang," ujarnya. (Baca: Menhan: Penyebaran Atribut PKI Harus Ditertibkan)

Kemunculan atribut-atribut tersebut, kata Asvi, juga bisa dianggap sebagai tanda kebangkitan PKI. Namun, teori ini dinilainya sangat lemah. Sebab, hingga saat ini, tak ada satu partai pun yang memiliki ideologi komunis.

Kemungkinan untuk melakukan perebutan kekuasaan juga dinilai tak mungkin karena tak ada organisasi yang dekat dengan ideologi itu.

"Jadi, teori bahwa PKI bangkit lagi sangat naif dan tidak masuk akal," kata Asvi.

Keempat, kemunculan atribut-atribut tersebut juga dianggap sebagai keisengan anak muda, misalnya dengan kemunculan kaus band Kreator yang menggunakan logo palu arit. (Baca: Saat Kaus Band Metal Dikira Lambang Palu Arit PKI)

Menurut Asvi, tak aneh bagi band tahun 1990-an asal Jerman Timur tersebut menggunakan atribut palu arit.

Ia melihat, kemunculan gambar-gambar tersebut sangat sistematis, terutama sejak Orde Baru menjelang tanggal 30 September.

Halaman:


Terkini Lainnya

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com