Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Catat... Jurus Aman Berkendara Saat Mudik

Kompas.com - 02/05/2016, 14:17 WIB
Reza Pahlevi

Penulis

KOMPAS.com - Mudik telah menjadi acara tahunan bagi sebagian masyarakat Indonesia, terutama menjelang dan selama Lebaran. Banyak dari pemudik yang memilih mengemudikan sendiri kendaraan untuk pulang ke kampung halaman. Apa saja yang harus disiapkan?

Lonjakan kendaraan selama arus mudik, adalah hal pertama yang harus diantisipasi. Pada 2015, Tol Cikopo dimasuki 27.313 kendaraan dari Pintu Tol Palimanan, pada satu hari saja, yaitu Jumat (10/7/2015) yang merupakan H-7 Lebaran.

Tak semua pengemudi selama arus mudik terbiasa menempuh perjalanan jauh, lama, dan macet. Karenanya, kecelakaan merupakan ancaman nyata.

Lagi-lagi merujuk data pada 2015,  jumlah korban meninggal karena kecelakaan selama arus mudik mencapai 657 orang. Untuk luka berat mencapai 1.068 orang dan korban luka ringan terdapat 3.922 orang.

"(Penyebab utama kecelakaan adalah) kurangnya disiplin para pengendara, dengan membawa beban berlebih, tidak patuh pada peraturan lalu lintas, dan kelelahan," kata Kapolri Jenderal Badrodin Haiti tentang angka kecelakaan arus mudik itu, seperti dilansir Kompas.com, Kamis (9/7/2015). 

Dari catatan di atas, seharusnya ada pelajaran bagi pemudik yang bersiap pulang kampung pada Lebaran tahun ini. Walaupun ada jaminan asuransi, kecelakaan tetap bukan hal yang diinginkan oleh siapa pun.

Terlebih lagi, jaminan kecelakan sebagaimana diatur dalam UU Nomor 33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan UU 34 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Lalu Lintas, hanya menanggung kecelakaan karena tabrakan antar-kendaraan.

Sudah bersiap?

Daripada menangis menerima segepok uang dari Jasa Raharja—pengelola asuransi kecelakaan lalu lintas—ada baiknya jauh-jauh hari para pemudik bersiap lebih baik. Pemeriksaaan kendaraan menjadi salah satu bagian persiapan itu.

Kemacetan dan jarak jauh ke kampung halaman, membuat setiap pengendara harus mempersiapkan hal-hal yang diperlukan saat mudik. Anda tak hanya membutuhkan mental yang kuat, tetapi juga stamina lebih. Pastikan sebelum berangkat mudik, pengemudi sudah mendapat istirahat cukup.

Untuk persiapan kendaraan, service sebaiknya dilakukan sebelum keberangkatan. Pastikan komponen kendaraan berfungsi baik, dari mesin, rem, sampai lampu-lampu.

Berikutnya, tak ada salahnya sebelum mudik Anda memperluas pengetahuan soal rute—dan jalur alternatif bila terjadi kemacetan atau pengalihan jalur—dan informasi lain terkait rencana pulang kampung ini.

Jangan lupa, periksa juga kelengkapan dokumen, baik untuk kendaraan maupun pengendara. Pastikan surat izin mengemudi (SIM) belum “kadaluarsa”, demikian pula surat tanda nomor kendaraan (STNK). Bukan apa-apa, dua surat ini merupakan kewajiban yang harus Anda penuhi ketika berkendara.  

Dari semua persiapan, yang kerap terlupa adalah perlengkapan kendaraan. Memang, saat mudik banyak bengkel buka 24 jam di sepanjang rute. Namun, tetap tidak ada salahnya Anda membawa ban serep, dongkrak, dan tool kits, untuk antisipasi dan penanganan darurat ketika kendaraan bermasalah di jalan.

Terakhir, kedisiplinan pengemudi untuk tertib berlalu lintas—termasuk mematuhi rambu—adalah hal terpenting untuk keselamatan selama mudik, setelah semua persiapan di atas dijalankan.  Ingat, keluarga besar menunggu di kampung halaman.

Amit-amit, jangan sampai Anda kecelakaan saat mudik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com