Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPHI Usulkan Pemerintah Menambah Jumlah Petugas Non Kloter Ibadah Haji

Kompas.com - 30/04/2016, 14:53 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pengawas Haji Indonesia meminta Kementerian Agama melakukan pembenahan pelaksanaan ibadah haji agar calon jamaah yang berangkat ke Tanah Suci merasa aman dan nyaman.

Belajar dari Tragedi Mina tahun 2015 lalu yang menewaskan 53 jamaah Indonesia, ketua KPHI Samidin Nashir menekankan beberapa poin yang harus dibenahi oleh Pemerintah agar kejadian serupa tidak terulang.

Menurut Samidin, tidak ada satu pun petugas non kloter yang memantau jalur saat peristiwa tersebut terjadi.

Dia mengatakan, personel petugas non kloter dari TNI/Polri yang berjumlah 50 orang dinilai kurang memadai untuk menjaga jamaah haji asal Indonesia.

Karena itu ia mengusulkan kepada Pemerintah untuk menambah jumlah petugas non kloter sebanyak 109 orang.

"Sebanyak 50 orang petugas dari TNI/Polri itu hanya menjaga jalur utama. Itu pun kurang. Minimal butuh 109 orang. Satu orang mengendalikan satu titik lokasi," ujar Samidin dalam Seminar Nasional Mencari Solusi antrean Panjang Calon Jamaah Haji yang diselenggarakan oleh Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia di aula Al-Hikamah, Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Sabtu (30/4/2016).

Selain soal petugas non kloter, Samidin juga masih menemukan fakta bahwa petugas pembimbing ibadah kloter belum semua tersertifikasi dan didominasi oleh PNS dari Kementerian Agama.

Petugas pembimbing ibadah kloter, kata Samidin, banyak yang tidak memiliki kompetensi sebagai pembimbing ibadah karena tidak punya latar belakang pendidikan agama.

Persoalan lain berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh KPHI, banyak petugas kloter yang tidak mempunyai kedisiplinan, kecekatan dan jiwa kepemimpinan.

Paska Tragedi Mina, salah seorang petugas kloter yang diwawancarai KPHI bahkan mengaku tidak mengetahui jadwal lempar Jumrah yang harus dijalankan oleh Jamaah Haji asal Indonesia.

Sosialisasi mengenai jadwal proses ibadah haji pun tidak diberikan kepada seluruh anggota jamaah.

"Perekrutan petugas kloter seharusnya tidak tertutup hanya dari PNS Kemenag dan yang harus diperhatikan adalah soal perbaikan kompetensi petugas kloter," kata Samidin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com