Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Armabar Gagalkan Penyelundupan 60 Ton Bawang dari Malaysia

Kompas.com - 28/04/2016, 08:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim Western Fleet Quick Response (WFQR) I Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar) menggagalkan upaya penyelundupan 60 ton bawang dari Malaysia.

Aksi itu terjadi selama dua hari berturut-turut.

Kepala Dinas Penerangan Koarmabar Letkol Laut TNI Ariris Miftachurrahman menjelaskan, aksi pertama terjadi Selasa (26/4/2016) sekitar pukul 16.00 WIB.

Tim menghentikan sebuah kapal layar motor KLM Mahakarya di sekitar Pulau Rangsang serta melakukan pemeriksaan.

"Ketika kami periksa, ditemukanlah 86 karung bawang. Namun, tidak dilengkapi surat-surat," ujar Ariris melalui pesan singkat, Kamis (28/4/2016).

Kapal itu tidak dilengkapi surat ijin karantina kesehatan, surat crane, sertifikat pencegahan pencemaran dan daftar manifes. Peralatan komunikasi berupa radio pun dalam keadaan rusak.

Selang tiga jam kemudian, tim kembali memberhentikan Kapal Motor Sejahtera Baru. Lokasinya tidak jauh dari lokasi pertama.

Di dalam kapal, tim menemukan 15 karung bawang merah dan tiga karung bawang putih. Juga tanpa surat-surat.

Nahkoda tidak dapat menunjukan dokumen kapal. Misalnya daftar manifes, sertifikat radio, sertifikat pengoperasian tramper, buku sijil, buku kesehatan.

Di samping itu tidak ditemukan surat karantina kesehatan, sertifikat pencegahan oleh minyak kapal dan surat perjanjian kerja laut.

Tidak berhenti di situ, tim kembali menangkap dua kapal pada Rabu (27/4/2016) di Perairan Muara Sei Batu, Kepulauan Riau.

Dua kapal iitu yakni KM Usaha Bersama GT 6 dengan muatan 40 Ton bawang merah dan KM Indah GT 7 dengan 18 Ton bawang merah.

"Semuanya ilegal. Bawang-bawang itu dibawa dari Kuala Linggi, Malaysia dengan tujuan Sei Bukit Batu, Kepri," lanjut Ariris.

Kapal beserta ABK dan muatannya diamankan di Lanal Dumai. Selanjutnya, mereka akan disidik sesuai hukum yang berlaku.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com