Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yasonna Benarkan Napi Tewas di Banceuy Bunuh Diri Usai Diperiksa Petugas

Kompas.com - 24/04/2016, 19:28 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly, Minggu sore (24/4/2016) menggelar konferensi pers terkait meninggalnya Undang, napi di Lembaga Pemasyarakatan Narkoba Kelas II A, Banceuy, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/4/2016) pagi.

Ia membenarkan, bahwa berdasarkan pemeriksaan sementara Undang meninggal karena bunuh diri.

"Saya barusan telepon dengan Kapolres, meminta info yang lebih solid terkait penyebab kematian. Hasil visum, otopsi belum keluar, tapi konfirmasi soal bunuh diri memang menggantungkan diri," kata Yasonna.

Yasonna menuturkan Undang bunuh diri setelah diperiksa oleh petugas Lapas. Jumat pagi, Undang terlihat membawa bungkusan hitam dan memicu kecurigaan dari para petugas. Saat Undang ke toilet, petugas lapas menggeledahnya, tetapi tidak menemukan apa pun dalam plastik itu.

Petugas lapas juga menggeledah sel tahanan napi tersebut. Ada tujuh orang napi dalam ruangan tahanan itu dan satu orang terbukti positif narkoba. Undang kemudian ditarik untuk diperiksa dan karena tidak mengaku, diisolasi dalam sel khusus.

Ia pun ditemukan meninggal di dalam karena gantung diri. Namun, Yasonna tidak menyebut detail kondisi Undang saat ditemukan.

"Tali ngiket dari celana. Kalau bunuh diri itu kalau sudah mati digantung beda dengan gantung diri, kalau mati karena gantung diri itu lidah terjulur, air mani keluar," kata Yasonna.

Undang diketahui adalah narapidana kasus narkoba di Lapas Banceuy. Ia merupakan taping atau tahanan pendamping dan dapat bekerja di luar lapas. Setelah mengajukan pembebasan bersyarat, Undang pun dijadwalkan akan bebas dua bulan lagi.

"Khusus almarhum bisa saja stres. Kalau beliau ketahuan PB (pembebasam bersyarat) dicabut, ada proses hukum," kata Yasonna. (Baca: Menkum HAM Akui Ada Pemaksaan Saat Memeriksa Napi Undang di LP Banceuy)

Kendati demikian, Yasonna menyebutkan pihaknya tetap menyesalkan kematian Undang apapun alasannya.

"Kami seluruh jajaran Kemenkumham menyampaikan penyesalan mendalamnya duka cita kepada yang meninggal. Kita menyesalkan itu sampai terjadi," ujarnya.

Pihak kepolisian saat ini masih meminta keterangan delapan petugas lapas yang terlibat dalam pemeriksaan Undang. (Baca: Dirjen Pemasyarakatan Akui Banyak Masalah di Lapas Banceuy)

Kompas TV Kronologi Kerusuhan Lapas Banceuy
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Partai Negoro Resmi Diluncurkan, Diinisiasi Faizal Assegaf

Nasional
Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Tinjau TKP Kecelakaan Maut Bus di Subang, Kakorlantas: Tak Ditemukan Jejak Rem

Nasional
Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Kunker ke Sultra, Presiden Jokowi Tiba di Pangkalan TNI AU Haluoleo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com