Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Rilis Hasil Otopsi Siyono, Pendemo "Bubarkan Densus 88" Gelar Aksi

Kompas.com - 11/04/2016, 11:27 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Sejumlah orang yang mengatasnamakan Gerakan Umat Islam Nusantara menyambangi kantor Komnas HAM, Jakarta, Senin (11/4/2016), menjelang publikasi hasil otopsi jenazah terduga teroris Siyono.

Mereka melakukan aksi dukungan kepada Siyono yang dianggap telah dizalimi oleh Densus 88 Polri.

Sejumlah poster dibawa oleh para pendemo. Salah satunya bertuliskan "Bubarkan Densus 88 Pembunuh Umat Islam". (Baca: Hasil Otopsi Siyono Akan Dibawa ke DPR)

"Siyono telah dizalimi dan terkesan tidak bertanggung jawab," ujar orator Abu Nusaiba.

"Sikap diskriminatif Densus 88 sangat nyata bahwa hari ini yang dituduh sebagai teroris hanya kaum muslimin," tambah dia.

Rencananya, hasil otopsi terduga teroris Siyono yang dilakukan oleh tim dokter forensik Muhammadiyah akan diumumkan pada Senin siang. (Baca: Densus 88 Dianggap Langgar Prosedur Kawal Siyono, Ini Penjelasan Propam)

Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas akan memimpin publikasi hasil otopsi tersebut.

Bersama Busyro, akan hadir pula Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak dan Komisioner Komnas HAM Hafidz Abbas.

(Baca: Seskab: Kasus Siyono Jangan Sampai Pengaruhi Revisi UU Terorisme)

"Akan disampaikan hasil final otopsi jenazah Siyono yang minggu lalu dilakukan tim dokter forensik Muhammadiyah. Nanti akan disampaikan langsung oleh ketua dokter forensik Muhammadiyah," ujar Dahnil saat dihubungi, Senin pagi.

Dahnil menambahkan, temuan yang akan disampaikan merupakan hasil otopsi final setelah sebelumnya tim forensik sempat membuat dua kesimpulan sementara. (Baca: Polisi Sebut Ada Kelompok Pro Teroris yang Membela Siyono)

Dua temuan tersebut yaitu belum pernah dilakukannya otopsi terhadap jenazah Siyono walaupun pihak kepolisian sempat mengaku bahwa otopsi sudah dilakukan.

Temuan kedua, yaitu ditemukan patah tulang di beberapa bagian tubuh dan salah satu yang terparah adalah di bagian dada yang diakibatkan benturan keras benda tumpul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com