Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Isu Ada yang Ingin Geser Posisinya, Ini Tanggapan Marwan Jafar

Kompas.com - 10/04/2016, 19:04 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi perpolitikan sempat gempar dengan seteru Partai Kebangkitan Bangsa dengan PDI Perjuangan soal kursi Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.

PKB menganggap ada yang berupaya untuk merebut jabatan menteri desa dan tuduhannya diarahkan ke PDI-P.

Marwan Jafar sebagai pemilik kursi Mendes menyerahkan soal perebutan kursi itu ke partainya.

"Itu tanyakan DPP (PKB). Saya kan nonaktif," ujar Marwan di kantornya, Minggu (10/4/2016).

Marwan pun enggan membahas lebih jauh soal perebutan kursi itu. Ia mengatakan dirinya ingin fokus pada pekerjaannya dan enggan terusik dengan isu tersebut.

Kebetulan, saat disinggung soal perebutan kursi oleh awak media, Marwan tengah menyampaikan klarifikasi soal pendamping desa.

"Sudah, sudah. Fokus lagi yang ini, jangan yang lain," kata Marwan. Begitu pula soal kesiapannya dicopot jika reshuffle benar dilakukan. Ia enggan menanggapi soal itu.

"Sudah, saya enggak mau jawab itu. Tanya partai," kata dia.

PKB mulai gusar karena merasa kursi menteri desa yang dimilikinya mulai digoyang. Tuduhan diarahkan ke PDI-P.

Menurut Wakil Sekjen DPP PKB Daniel Johan, ada upaya sistematis yang sedang dilakukan PDI Perjuangan guna merebut posisi tersebut.

Salah satunya dengan mengukur profesionalisme kinerja menteri. Bahkan, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar pun gerah dengan kabar tersebut.

Muhaimin disebut tidak terima jika ada yang mau merebut kursi Mendes. Sementara itu, Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto membantah tudingan PKB yang menduga pihaknya ingin merebut kursi Mendes.

Ia menegaskan, perombakan kabinet sepenuhnya menjadi wewenang Presiden Joko Widodo. (Baca: Masalah dengan Garuda, Menteri Desa Merasa Dipojokkan dan "Di-bully")

Kompas TV Tekanan Parpol Warnai Rencana Reshuffle?


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

PAN Lempar Kode soal Jatah Menteri, Demokrat: Prabowo yang Punya Hak Prerogatif

Nasional
Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Zulhas Bawa 38 DPW PAN Temui Jokowi: Orang Daerah Belum Pernah ke Istana, Pengen Foto

Nasional
Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Golkar, PAN dan Demokrat Sepakat Koalisi di Pilkada Kabupaten Bogor

Nasional
Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Ajakan Kerja Sama Prabowo Disebut Buat Membangun Kesepahaman

Nasional
Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Kubu Prabowo Ungkap Dirangkul Tak Berarti Masuk Kabinet

Nasional
Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Pusat Penerbangan TNI AL Akan Pindahkan 6 Pesawat ke Tanjung Pinang, Termasuk Heli Anti-kapal Selam

Nasional
Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Duet Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim Baru Disetujui Demokrat, Gerindra-Golkar-PAN Belum

Nasional
Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Panglima TNI Kunjungi Markas Pasukan Khusus AD Australia di Perth

Nasional
Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Spesifikasi Rudal Exocet MM40 dan C-802 yang Ditembakkan TNI AL saat Latihan di Bali

Nasional
Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Dubes Palestina Yakin Dukungan Indonesia Tak Berubah Saat Prabowo Dilantik Jadi Presiden

Nasional
Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Gambarkan Kondisi Terkini Gaza, Dubes Palestina: Hancur Lebur karena Israel

Nasional
Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Ada Isu Kemensos Digabung KemenPPPA, Khofifah Menolak: Urusan Perempuan-Anak Tidak Sederhana

Nasional
DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

DPR Disebut Dapat KIP Kuliah, Anggota Komisi X: Itu Hanya Metode Distribusi

Nasional
Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Komisi II DPR Sebut Penambahan Kementerian Perlu Revisi UU Kementerian Negara

Nasional
Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Pengamat Dorong Skema Audit BPK Dievaluasi, Cegah Jual Beli Status WTP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com