JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan kabinet atau reshuffle jilid II kian kencang menyusul pertemuan para pemimpin parpol pendukung dengan Presiden Joko Widodo.
Wakil Presiden Jusuf Kalla yang baru pulang dari kunjungan ke sejumlah negara juga tak menampik kabar tersebut. Namun, ia masih irit bicara.
"Sabar aja, tunggu saja," ujar Kalla usai menghadiri acara Indonesian International Motor Show 2016 di Jakarta, Kamis (7/4/2016).
Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sebelumnya merasa Presiden akan segera melakukan reshuffle jilid II.
Hal itu terlihat dari komunikasi Presiden dengan para pimpinan parpol koalisi belakangan ini. (baca: Sekjen PDI-P: Rasanya "Reshuffel" Kabinet Akan Dilakukan)
"Rasanya reshuffel akan dilakukan. Tapi bagi kami reshuffle bisa terjadi atas kehendak Presiden," kata Hasto dalam diskusi Satu Meja di Kompas TV, Rabu (6/4/2016) malam.
Meski demikian, Hasto mengaku tidak tahu apakah ada pembicaraan mengenai reshuffle kabinet dalam pertemuan dengan pimpinan parpol belakangan ini. (baca: Muhaimin Tidak Terima Kursi Menteri Desa Diincar)
Namun, ia menekankan, biasanya Presiden akan mengkomunikasikan dengan pimpinan parpol sebelum mengambil keputusan.
"Tapi pertemuan itu lebih kepada penegasan bahwa parpol beri dukungan sepenuhnya kepada bapak Presiden," kata Hasto.
Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung tak menampik Presiden Joko Widodo mengenai akan adanya perombakan kabinet alias reshuffle jilid II. (Baca: Istana: Presiden Berdiskusi "Reshuffle" Kabinet dengan Orang di Sekeliling)
Namun, reshuffle merupakan wewenang penuh presiden sehingga segala prosesnya pun hanya Jokowi yang mengetahuinya.
"Intinya, karena itu kewenangan sepenuhnya presiden, Presiden (Joko Widodo) berdiskusi dengan orang-orang di sekeliling beliau. Kapan waktunya dan siapa orangnya, itu sepenuhnya Presiden," ujar Pramono di Istana, Jakarta, Senin (4/4/2016).