Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Anggap Keluarga Sudah Sepakat Tak Otopsi Jenazah Siyono

Kompas.com - 05/04/2016, 15:06 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Divisi Humas Polri Brigjen Anton Charliyan mengatakan, sejak awal, keluarga terduga teroris Siyono sepakat untuk tidak melakukan otopsi terhadap jenazah Siyono.

Istri Siyono, Suratmi, pun menyerahkan keputusan kepada orangtua Siyono.

"Saat itu, keluarganya dan masyarakat tidak menginginkan ada otopsi, ingin langsung dikubur, termasuk orangtuanya, bahkan istrinya," ujar Anton di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/4/2016).

Anton mengatakan, saat itu, pihak keluarga menolak otopsi karena menganggap kejadian tersebut sudah nasib Siyono. Bahkan, keluarga menganggap otopsi bertentangan dengan agama.

Istrinya pun terima saja dengan keputusan orangtua Siyono.

"Sekarang ini istrinya justru berbalik. Kami bingung," kata Anton.

Anton kemudian menunjukkan surat pernyataan yang ditandatangani oleh ayah Siyono, Marso Diyono.

Dalam surat tersebut, Marso setuju bahwa otopsi tidak dilakukan, tidak menuntut secara hukum, dan menerima dengan ikhlas kematian Siyono.

Anton menekankan bahwa tak ada paksaan dari kepolisian kepada keluarga Siyono untuk menandatangani surat itu.

"Kami tidak menekan. Ayahnya, kakaknya, tidak ingin ini dilanjutkan," kata Anton.

Beredar juga isu adanya luka tembak di tubuh Siyono. Menanggapi kabar itu, Anton membantahnya.

Dia mengatakan, menurut visum et repertum, ada lebam di wajah, tangan, dada, patah tulang rusuk, dan pendarahan di bagian belakang kepala Siyono.

"Sekarang dibuka lagi, diotopsi, dan mencari luka tembak. Dibuka bolak-balik enggak ada karena memang tidak ada luka tembak," kata Anton.

Kompas TV Jenazah Siyono akan Diotopsi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Indonesia Usulkan Makan Siang Gratis jadi Program Satgas Global Melawan Kelaparan dan Kemiskinan

Nasional
Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Laporan BPK 2021: Tapera Tak Kembalikan Uang Ratusan Ribu Peserta Senilai Rp 567 M

Nasional
Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Mundur sebagai Wakil Kepala Otorita IKN, Dhony Rahajoe Sampaikan Terima Kasih ke Jokowi

Nasional
KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

KPU Dianggap Bisa Masuk Jebakan Politik jika Ikuti Putusan MA

Nasional
Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Ketika Kepala-Wakil Kepala Otorita IKN Kompak Mengundurkan Diri ...

Nasional
KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

KPU Diharap Tak Ikuti Putusan MA Terkait Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Adam Deni Hadapi Sidang Vonis Kasus Pencemaran Ahmad Sahroni Hari Ini

Nasional
Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Pentingnya Syarat Kompetensi Pencalonan Kepala Daerah

Nasional
Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasihat SBY untuk Para Pemimpin Setelah 2014

Nasional
Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Dulu Jokowi Tak Setujui Gibran Jadi Cawapres, Bagaimana dengan Kaesang pada Pilkada Jakarta?

Nasional
[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

[POPULER JABODETABEK] Pedagang Pelat Mengaku Enggan Terima Pesanan Pelat Nomor Palsu | Warga Sebut Tapera Hanya Mempertimbangkan Kebutuhan Pemerintah

Nasional
[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

[POPULER NASIONAL] Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur | Tugas Baru Budi Susantono dari Jokowi

Nasional
Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Juni 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Kejagung Periksa Adik Harvey Moeis Jadi Saksi Kasus Korupsi Timah

Nasional
SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

SYL Mengaku Bayar Eks Jubir KPK Febri Diansyah Jadi Pengacara dengan Uang Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com