Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkumham Minta BNN dan Polri Ikut Awasi Bandar Narkoba di Penjara

Kompas.com - 04/04/2016, 19:19 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly mengakui bahwa kementeriannya seringkali disalahkan jika ada bandar narkoba yang terindikasi melakukan bisnis narkoba dari dalam penjara.

Menurut Yasonna, penjagaan dan pengawasan lembaga pemasyarakatan seharusnya menjadi tanggung jawab bersama.

"Seolah-olah kami ini biang kerok persoalan narkoba. Padahal 5 juta pengguna narkoba itu menjadi tanggung jawab bersama-sama, dan ini menjadi gerakan nasional," ujar Yasonna di Gedung Kemenkumham, Jakarta, Senin (4/4/2016).

Mengenai penjagaan di lapas, Yasonna mengatakan, Kemenkumham dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri sebenarnya pernah melakukan penandatanganan nota kesepahaman.

Keduanya sepakat untuk mengerahkan personel di Lapas Gunung Sindur.

Selain bersama Bareskrim Polri, Kemenkumham juga melakukan kesepakatan kerja sama dengan Badan Narkotika Nasional (BNN).

Menurut Yasonna, Kemenkumham meminta agar BNN ikut mengawasi bandar-bandar narkotika di dalam lapas.

Namun, menurut Yasonna, kesepakatan bersama tersebut tidak sesuai dengan keinginan Kemenkumham. Kenyataannya, pengawasan dan penjagaan lapas hanya dilakukan oleh Kemenkumham.

"Kami minta BNN supaya ikut menjaga, tapi masih tetap kita juga. Maunya kan dikirim juga. Nanti terjadi sesuatu kita lagi disalahkan," kata Yasonna.

Menurut Yasonna, jika kerja sama tersebut berjalan efektif, 50 persen peredaran narkoba yang dikendalikan di dalam lapas dapat dicegah.

Sebagai contoh, BNN dan Polri dapat mengerahkan personel yang ahli dalam teknologi untuk melacak pergerakan para bandar narkoba.

"Misalnya pakai ponsel, kan bisa ditangkap servernya di mana, koordinatnya di mana. Misalnya di Lapas Cipinang, ya sudah kita gasak sama-sama di mana orangnya itu," kata Yasonna.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com