JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Andri Yansyah mengaku sudah berkonsultasi dengan Organisasi Angkutan Darat.
Dari hasil pertemuan tersebut, Andri menyebut besaran penurunan tarif angkutan umum pasca diturunkannya harga bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar hanya 3 persen.
Menurut Andri, jika dikonversi besaran tersebut hanya setara Rp 200. Saat ini, tarif angkutan umum reguler di Jakarta diketahui Rp 4.000. Atas dasar itu, Andri memutuskan tidak akan ada penurunan tarif angkutan umum di Jakarta.
"Kalau turun Rp 200 perak nanti jadi berantem kalau masalah Rp 200 perak. Rp 4.000 nih bayar bus, kembali Rp 200 perak berantem nanti," ujar Andri di Balai Kota, Kamis (31/3/2016).
Andri menilai besaran penurunan tarif yang hanya Rp 200 tidak ideal jika mengacu ke kondisi lapangan.
"Nyari duit Rp 200 perak susah, lho," ujar Andri. (Baca: Penurunan Harga BBM Tidak Pengaruhi Tarif Angkutan Umum di Jakarta)
Terhitung per 1 April 2016, BBM jenis premium dan solar akan dijual dengan harga baru, yakni premium menjadi Rp 6.450 dan solar Rp 5.150. Adapun harga premium sebelumnya Rp 6.950, dan harga solar sebelumnya Rp 5.650.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.