Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fadli Zon Usulkan Dana Parpol Rp 5.000 Per Suara

Kompas.com - 30/03/2016, 16:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Fadli Zon menginginkan agar setidaknya negara menghargai Rp 5.000 untuk setiap suara yang diterima partai politik.

Pasalnya, saat ini negara hanya menghargai Rp 108 per suara, dan angka itu dinilai terlalu kecil oleh Fadli. Hal tersebut mengakibatkan banyak penyimpangan anggaran yang dilakukan kader parpol karena dana pemasukan pun kurang.

"Sekarang satu suara rakyat Rp 108. Setidaknya seharusnya Rp 5.000 per suara. Jadi, parpol punya napas untuk membiayai parpol. Tidak perlu penyimpangan," ujar Fadli dalam acara diskusi di Kantor MMD Initiative, Matraman, Jakarta Pusat, Rabu (30/3/2016).

Untuk diketahui, negara baru membiayai sebagian kecil kegiatan parpol, terutama dalam bidang pendidikan politik, sesuai dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 tentang Partai Politik.  

Namun, jumlah bantuan tersebut dinilai terlalu kecil di tengah sistem pemilu langsung yang sarat dengan perang pembentukan opini.

Akibatnya, terdapat peningkatan besaran bantuan negara, yang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 ditetapkan senilai Rp 108 per suara dalam pemilu.

Pendapatan partai tak seimbang

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD, menuturkan, ketentuan tersebut akan mengakibatkan pendapatan partai tak seimbang. Partai besar akan semakin besar, sedangkan partai kecil akan semakin kecil.

"Yang besar seperti PDI-P itu kan satu kepala misalnya Rp 5.000, dikalikan jumlah pemilih sekian juta, sudah berapa? Partai kecil, yang kursinya cuma 10, dapat sedikit. Maka, tidak akan seimbang," kata Mahfud.

Penghitungan tersebut menurut dia harus dirumuskan ulang jika ingin setiap partai politik sehat secara finansial. Hitungan per suara, menurut dia, belum tepat.

"Dibuat saja range, tetapi itu juga susah," imbuh dia.

Oleh karena itu, dia lebih setuju jika setiap partai diberi kesempatan membuka usaha untuk memiliki pemasukan khusus, daripada dibantu oleh negara, tetapi dengan ukuran yang tak jelas.

Dengan kondisi seperti saat ini, ia khawatir, jika setiap partai diberi anggaran besar, mereka nantinya malah akan menarik biaya politik yang semakin besar dari bakal calon kepala daerah.

"Ini karena ada persoalan mental juga. Jadi, masalah kita bukan sekadar hitung-hitungan begitu," tutur Mahfud MD, yang merupakan Ketua Dewan Pembina MMD Initiative.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com