Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Insiden Natuna Jadi "Warning" agar Pemerintah Lebih Serius Perkuat TNI

Kompas.com - 23/03/2016, 06:22 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengatakan, pemerintah harus menjadikan insiden di Perairan Natuna sebagai sebuah pengingat.

Dalam insiden itu, kapal Kementerian Kelautan dan Perikanan, KP Hiu 11, ingin membawa kapal motor asal China, KM Kway Fey, yang mencuri ikan di wilayah perbatasan yang dekat dengan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.

(Baca: Jika Insiden Natuna Terulang, Indonesia Diminta Evaluasi Kerja Sama dengan China)

Kapal coast guard milik China secara tiba-tiba mendekat dan menabrak KM Kway Fey. Diduga, hal itu dilakukan agar kapal tersebut tak dapat dibawa ke Indonesia.

Sukamta menilai, peristiwa itu menunjukkan bahwa Pemerintah China tidak sungguh-sungguh dalam membangun hubungan yang baik dengan Indonesia. 

"Itu wake up call. Seruan untuk bangun dari mimpi, bahwa Tiongkok (China) tidak serius ngajak berteman dengan Indonesia," kata Sukamta, melalui pesan singkat, Selasa (22/3/2016).

(Baca: Ke Mana TNI AL Saat Kapal KKP Berkonflik dengan Kapal China di Natuna?)

Politisi PKS itu mendukung segala langkah diplomatik yang dilakukan Pemerintah Indonesia.

Ia menegaskan, bahwa pemerintah harus protes atas insiden itu.

"Indonesia juga bisa menggalang negara-negars ASEAN untuk kompak dalam menghadapi perilaku Tiongkok yang agresif," ujarnya.

(Baca: DPR Minta Presiden Tak Serahkan Urusan Natuna ke Menteri Susi)

Ia menambahkan, insiden tersebut seharusnya juga menjadi peringatan bahwa pemerintah perlu memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI.

"Apapun situasinya, Indonesia perlu lebih serius membangun angkatan bersenjatanya sehingga negara lain tidak berani lagi bermain-main dengan kedaulatan RI," ujar Sukamta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com