Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Putra Sulung Jokowi Tolak Pesanan Katering untuk Pemkot Solo

Kompas.com - 25/02/2016, 07:50 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka (28), terbilang unik. Selain tak banyak mengumbar senyum, Gibran selalu menghindar dari sorot kamera. Setiap diwawancarai media, Gibran juga hanya mau membicarakan bisnisnya.

Dia sama sekali menjauhi dunia politik yang kini tengah digeluti sang ayah. Bagi pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 itu, bisnis dan politik tidak bisa disatukan.

Sikap dingin Gibran itu bukan tanpa alasan. Sebab, sebagai anak Presiden, Gibran tidak ingin memanfaatkan posisi dan wewenang bapaknya. Sejak Jokowi menjadi Wali Kota Solo, dia ingin mandiri dalam berbisnis.

"Bisnis dan politik jangan dicampur. Saya ingin bapak tetap bisa jalan, saya juga begitu," kata Gibran saat hadir dalam program Mata Najwa di Metro TV yang tayang pada Rabu (24/2/2016).

Merintis bisnis sejak tahun 2010, Gibran sudah memiliki dua usaha di bidang kuliner, yakni bisnis katering dengan label "Chilli Pari" dan bisnis martabak dengan label "Markobar".

Gibran menuruni minat wirausaha dari Jokowi yang dulunya adalah pengusaha mebel. Namun, Gibran lebih menggeluti dunia kuliner karena dia melihat ada peluang lebih yang bisa diberikannya.

"Pikirannya waktu itu bapak punya Gedung Graha Saba, sudah belasan tahun berdiri, tetapi enggak punya katering. Punya gedung, tetapi enggak punya katering itu salah kaprah. Jadi, begitu saya pulang, saya bikin katering, simpel," ucap dia.

Saat memulai bisnisnya bersama Chilli Pari, Gibran mengaku kerap didatangi pegawai-pegawai negeri sipil yang hendak mendekati bapaknya.

"Banyak orang datang, PNS, bilang begini ke saya, 'Mas, gampang kalau Chilli Pari berdiri, masukin ke Pemkot Solo, semua orderan akan masuk'," cerita Gibran.

Mendapat tawaran itu, Gibran bukannya tergiur. Dia langsung memerintahkan bagian marketing untuk menolak semua pesanan dari Pemkot Solo.

Banyak yang heran dengan sikap yang diambil Gibran itu. Namun, Gibran tak peduli karena pada kenyataannya Chilli Pari masih tetap eksis sampai sekarang.

Saat Jokowi menjadi Wali Kota Solo, bapaknya itu memang berpesan kepada Gibran. Namun, sebagai anak, dia pun tahu diri untuk tidak mengganggu urusan ayahnya dengan bisnis yang dia lakukan.

"Masih banyak pasar yang lain di luar Pemkot itu. Saya jualan makanan, jualan taste, bukan jualan Gibran anaknya Jokowi. Mereka pesan karena pelayanan dan rasanya," kata Gibran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com