Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Kalijodo Jadi Pengalihan Isu Sumber Waras "Gimana"?

Kompas.com - 17/02/2016, 15:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com— Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membantah pernyataan Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham "Lulung" Lunggana yang menyebut penertiban kawasan Kalijodo pengalihan kasus Rumah Sakit Sumber Waras.

"Pengalihan gimana? (Kasus) RS Sumber Waras itu sudah ramai dipanggil BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), apa yang mau pengalihan?" kata Basuki dengan nada tinggi di Makodam Jaya, Rabu (17/2/2016).

Basuki justru menantang kasus dugaan pembelian lahan RS Sumber Waras dibawa hingga pengadilan agar semuanya menjadi terang benderang. Basuki menyebut pernyataan Lulung sebagai sebuah fitnah.

"Yang pasti kalau KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) masih bisa ingat dan profesional, Saudara Lulung pernah mengatakan draf APBD yang mereka paraf itu asli dan di situ jelas ada niat jahat dengan membeli UPS sebanyak Rp 12,1 triliun," kata Basuki.

Selain itu, sebagai sarjana hukum dan pernah berprofesi sebagai pengacara, Lulung juga seharusnya membaca undang-undang. (Baca: Lulung: Saya Enggak Mau "Ngomong" Kalijodo, Maunya Sumber Waras )

"Kalau kamu fitnah, apalagi memfitnah seorang pejabat yang masih aktif melaksanakan tugas seperti saya, ada tambahan 15 persen lho masa hukuman Anda, dipidana. Jadi, tanpa mengurangi rasa hormat kepada Anda, Saudara Lulung, Anda belajar hukum dulu deh," kata Basuki.

Lulung sebelumnya menganggap pemberitaan mengenai Kalijodo membuat masyarakat lupa akan kasus RS Sumber Waras.

"Ada apa ini dengan Kalijodo? Buset, pemberitaannya kok gila, luar biasa. Makanya, saya anggap Kalijodo itu pengalihan isu (RS) Sumber Waras," kata Lulung.

Pada Desember 2015, sejumlah anggota DPRD DKI sempat melaporkan kasus RS Sumber Waras ke KPK. Laporan didasarkan atas temuan Badan Pemeriksa Keuangan yang menyebut adanya indikasi kerugian daerah sebesar Rp 191 miliar dalam pembelian lahan milik RS Sumber Waras.

Kompas TV Lulung: Ahok Harus Cepat Ditangkap!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com