Pemerintah masih terus melakukan koordinasi dengan otoritas terkait.
Retno mengatakan, Tim Kantor Dagang dan Ekonomi Indonesia (KDEI) telah menyisir delapan rumah sakit di wilayah Tainan, Taiwan.
(Baca: Kemlu Pastikan Tak Ada WNI yang Tewas Akibat Gempa Taiwan)
Hasil penyisiran hanya menemukan tujuh WNI yang mengalami luka ringan dan dirawat, tetapi saat ini telah kembali ke tempat tinggalnya masing-masing.
"Sejauh ini tidak terdapat korban meninggal WNI," kata Retno, melalui pesan singkat, Selasa (9/2/2016).
Retno mengatakan, ada tiga gedung di Tainan yang mengalami rusak parah akibat gempa berkekuatan 6,7 skala Richter di Taiwan bagian selatan.
Ketiga gedung dengan kerusakan terparah itu berada di distrik Yongkang, Xinhua, dan Gueren.
Tim KDEI yang berada di lapangan akan terus mencari informasi terkait keberadaan WNI di lokasi gempa tersebut.
Di Kabupaten Tainan, terdapat sekitar 16.000 WNI yang mayoritas bekerja di sektor manufaktur dan perawat orang jompo.
Selain Tainan, wilayah di selatan Taiwan yang terkena dampak gempa bumi terparah adalah Kota Kaohsiung dan Kabupaten Pingtung.
Di kedua daerah itu juga terdapat banyak pekerja asal Indonesia.
Pusat gempa tersebut berada sekitar 27 kilometer di timur laut kabupaten Pingtung dengan kedalaman 16,7 kilometer.
Jumlah korban akibat gempa bumi pada musim dingin di negara kepulauan berjuluk "Formosa" tersebut diperkirakan akan terus bertambah.
Dari tahun ke tahun, jumlah WNI di Taiwan terus bertambah dengan perincian 250.000 pekerja, 3.500 pelajar, dan 4.500 orang yang menikah dengan warga negara Taiwan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.