Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Akbar, Calon Ketum Golkar Harus Berprestasi, Loyal, Berdedikasi, Tak Tercela

Kompas.com - 05/02/2016, 17:19 WIB

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Hasil Munas Riau Akbar Tandjung menyatakan, kader yang maju sebagai calon ketua umum partai pada Munas 2016, harus memenuhi kriteria prestasi, loyalitas, dedikasi dan tidak tercela.

"Kriteria prestasi, loyalitas, dedikasi dan tidak tercela itu menjadi acuan karena sudah dicetuskan sejak Oktober 1983. Artinya kriteria itu sudah melembaga di partai ini," kata Akbar Tandjung di Yogyakarta, Jumat (5/2/2016), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, seluruh kader yang merasa siap dan mampu memenuhi kriteria itu dapat maju sebagai calon ketua umum partai dalam pelaksanaan munas tahun ini. (baca: Jelang Munas, Idrus Marham Nyatakan Maju sebagai Caketum Golkar)

Sejumlah nama yang kini muncul sebagai calon ketua umum partai menjelang pelaksanaan munas Golkar tahun ini di antaranya adalah Idrus Marham, Ade Komaruddin, Setya Novanto, Titik Suharto dan tokoh-tokoh partai dari provinsi.

"Silahkan saja banyak nama yang muncul. Kita tunggu saja bagaimana hasil dari munas nanti. Biarkan publik juga ikut menilai bagaimana kiprah, prestasi dan loyalitas calon ketua umum tersebut," katanya.

Ia berharap, pelaksanaan munas Golkar pada tahun ini yang digadang-gadang sebagai upaya rekonsiliasi partai yang sempat terbelah tersebut dapat berjalan secara ideal. (baca: Jika Dipilih, Setya Novanto Siap Pimpin Golkar)

Seluruh pihak yang memiliki hak suara, lanjut dia, diharapkan dapat aktif dalam pelaksanaan munas mendatang. Dalam munas akan ada lebih dari 500 pengurus daerah yang memiliki hak suara.

Sebelumnya, Dewan Pertimbangan Partai Golkar telah menetapkan lima sikap menyangkut pelaksanaan munas, yaitu dilaksanakan selambat-lambatnya pada Maret dan kemudian ditindaklanjuti dengan musda di masing-masing provinsi atau kota/kabupaten.

Guna menghindari potensi perpecahan, Dewan Pertimbangan berharap agar kepesertaan munas ditetapkan secara adil dan setara dan mengacu pada kepengurusan hasil Munas Riau. (baca: Priyo Budi Cari Momen Tepat Umumkan Diri Jadi Calon Ketua Umum Golkar)

Dewan Pertimbangan juga meminta DPP Partai Golkar memulihkan dan mengembalikan status serta hak keanggotaan atau kepengurusan kader di pusat atau di daerah yang pernah dipecat sehingga dalam munas tercipta suasana kebersamaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Nasional
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com