Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenangan Agung Laksono Saat Ditunjuk Soeharto sebagai Menpora

Kompas.com - 27/01/2016, 13:28 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Jakarta, Agung Laksono, mengaku sangat mengenal sosok Presiden kedua RI Soeharto.

Di matanya, Soeharto adalah sosok negarawan meskipun berlatar belakang tentara.

"Bisa saja di akhir masa jabatannya saat itu beliau ngotot (mempertahankan kekuasaan), tetapi pasti akan terjadi pertumpahan darah. Beliau menghindari hal itu," kata Agung kepada Kompas.com, Selasa (26/1/2016).

Agung mengatakan, apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo saat ini dengan mengunjungi pelosok-pelosok wilayah sebenarnya sudah sering dilakukan Soeharto selama 31 tahun menjabat sebagai presiden.

"Beliau sering sekali blusukan, cuma memang jarang diberitakan. Ketemu petani, masyarakat kecil," ujarnya.

Berbeda

Agung pun berkisah bagaimana saat ia ditunjuk sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga pada Kabinet Pembangunan VII tahun 1998.

Saat itu, ia baru saja selesai mengikuti sidang MPR. Ketika sedang berbincang dengan Leo Nababan di ruang kerjanya di Kompleks Parlemen, tiba-tiba teleponnya berdering.

"Pas saya angkat, ternyata yang telepon Presiden. Saya yang lagi duduk seketika langsung berdiri dan berbisik kepada Leo 'Ini Presiden'," kenangnya.

Dalam pembicaraan itu, Soeharto meminta agar Agung menjabat sebagai Menpora. Ia juga diperintahkan untuk segera berkoordinasi dengan sejumlah petinggi cabang-cabang organisasi kepemudaan dan olahraga yang bernaung di bawahnya.

"Ada perasaan berbeda ketika ditelepon Pak Harto. Itu benar-benar baru pertama kali saya ditelepon beliau," ujar Agung.

Menurut Agung, kewibawaan Soeharto tak dimiliki oleh pemimpin lain di negeri ini.

Ia mencontohkan, ketika dihubungi Habibie maupun Susilo Bambang Yudhoyono untuk menjabat sebagai menteri, dia lebih santai.

"Saya cuma duduk saja," ujarnya.

Teliti

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com