Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat Minta BIN Lebih Fokus dalam Antisipasi Ancaman Teror

Kompas.com - 15/01/2016, 17:42 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Syarief Hasan, menilai Badan Intelijen Negara (BIN) belum bekerja maksimal dalam menjalankan tugasnya terkait ancaman terorisme.

Penilaian ini setelah terjadinya tragedi teror yang melanda Ibu Kota kemarin, Kamis (14/1/2016).

Menurut Syarief, BIN terlalu banyak mengurusi hal lain, ketimbang fokus dalam melaksanakan tugas prioritas dan utamanya untuk menangkal terorisme dan ancaman terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"BIN jangan hanya mengurusi yang bukan tugasnya. Seperti mengurusi orang-orang GAM yang turun gunung," kata Syarief di Kantor DPP Partai Demokrat, Senen, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Ia pun mengakui jika BIN kecolongan, sehingga tragedi teror di simpang Sarinah terjadi. Terlebih, lanjut dia, sebelumnya telah ada informasi bahwa kejadian teror tersebut dirancang untuk dilakukan pada Desember lalu.

"Kalau dikatakan kecolongan, ya saya pikir memang kecolongan. Ini sesuatu yang sangat dirasakan rakyat bahwa seharusnya BIN lebih banya melakukan deteksi dini," ucapnya.

Syarief menambahkan, BIN harus lebih fokus dalam bekerja dan memaksimalkan kinerjanya. Ia menganggap kejadian kemarin adalah suatu hal fatal sehingga BIN diharapkan tak mengulang kesalahan yang sama.

"Ini pertaruhannya untuk bangsa dan negara. Integritas bangsa kita dan sedikit banyak (kejadian) ini akan mengganggu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," tutur Anggota Komisi I DPR RI itu.

Ketua DPR Ade Komarudin juga menyesalkan aksi teror yang terjadi di kawasan Sarinah, MH Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis siang. Dia menilai, aparat intelijen tidak siap dalam mengantisipasi serangan teror.

"Terus terang ini kita akui kebobolan intelijen negara, seharusnya bisa cepat diantisipasi," kata Ade dalam jumpa pers bersama pimpinan DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis siang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com