Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Silang Pendapat Golkar di Hadapan Jokowi

Kompas.com - 12/01/2016, 07:31 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo mengundang Ketua Umum Partai Golkar dari dua kubu, Agung Laksono dan Aburizal Bakrie, ke Istana Merdeka, Jakarta, Senin (11/1/2016) sore.

Jokowi menginginkan agar dua kubu yang berseteru itu islah. Akan tetapi, keinginan ini tak terwujud.

(Baca: Bertemu Jokowi, Agung Laksono Sampaikan Cara Terakhir Selesaikan Konflik Golkar)

Pada Senin sore, Agung yang pertama datang menemui Jokowi. Kepada Jokowi, Agung menjelaskan bahwa satu-satunya cara menyelesaikan perselisihan kepengurusan Golkar adalah dengan musyawarah nasional (munas) bersama.

Menurut Agung, munas bersama bisa digelar oleh Mahkamah Partai Golkar (MPG). Pasalnya, hanya MPG yang dianggapnya masih hidup dan memiliki legalitas untuk menyelenggarakan munas.

Sementara itu, kepengurusan Golkar hasil Munas Jakarta telah dicabut melalui SK Menkumham dan pengurus hasil Munas Bali belum disahkan pemerintah.

"Salah satu cara yang kami pandang sebagai cara terakhir adalah munaslub, munas bersama," kata Agung.

Setelah bertemu Agung sekitar 30 menit, Jokowi menerima Aburizal Bakrie di tempat yang sama.

Aburizal menemui Jokowi didampingi Sekjen Partai Golkar hasil Munas Bali, Idrus Marham. Pertemuan Jokowi dengan Aburizal berlangsung lebih lama, sekitar satu jam.

(Baca: Aburizal Bakrie: Tak Pernah Ada Munas Bersama, Tak Mungkin Ada Munaslub)

Berbeda dengan Agung, Aburizal justru menganggap perselisihan kepengurusan Golkar telah selesai.

Pengurus hasil Munas Bali, menurut dia, sah sesuai dengan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Utara dan Pengadilan Tinggi Jakarta.

Oleh karena itu, Aburizal menolak usulan Agung untuk menggelar munas bersama. Munas bersama, kata Aburizal, tidak dikenal dalam AD/ART dan tidak didukung pengurus Golkar di seluruh daerah.

"Tidak pernah ada munas bersama dan tidak mungkin (digelar munaslub) karena tidak ada daerah yang mau," ujar Aburizal.

Ingin konflik Golkar selesai

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Tingkatkan Pengamanan Objek Vital Nasional, Pertamina Sepakati Kerja Sama dengan Polri

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang 'Sapi Perah'

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Tak Jadi Ajang "Sapi Perah"

Nasional
Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Ganjar Deklarasi Jadi Oposisi, Budiman Sudjatmiko: Kalau Individu Bukan Oposisi, tapi Kritikus

Nasional
Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis 'Maksiat': Makan, Istirahat, Shalat

Telat Sidang, Hakim MK Kelakar Habis "Maksiat": Makan, Istirahat, Shalat

Nasional
Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Ditanya Kans Anies-Ahok Duet pada Pilkada DKI, Ganjar: Daftar Dulu Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com