Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sudah Masuk APBN 2016, Desain Proyek DPR Masih Belum Jelas

Kompas.com - 08/01/2016, 12:30 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan tujuh mega proyek DPR sudah dianggarkan sebesar Rp 570 miliar dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

Anggaran itu akan digunakan untuk membangun dua proyek yang menjadi prioritas, yakni gedung baru untuk ruang kerja anggota dan Alun-Alun Demokrasi.

Namun hingga kini, DPR belum mempunyai desain gedung atau pun alun-alun yang akan dikerjakan.

Sekretaris Jendral DPR Winantuningtyastiti mengatakan, DPR sebenarnya sudah menggelar sayembara desain.

Namun, dari sayembara itu, panitia tidak bisa menemukan juara pertama yang desainnya layak untuk dikerjakan.

"Ternyata dari sayembara, pemenangnya adanya kedua dan ketiga. Belum ada pemenang pertama," kata Winantuningtyastiti di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/1/2016).

Win mengatakan, Kesetjenan DPR akan segera berkonsultasi dengan Ikatan Arsitek Indonesia, sebagai pihak yang ditunjuk untuk menyelenggarakan sayembara desain.

Selain itu, Kesetjenan juga akan berkonsultasi dengan pimpinan DPR dan Badan Urusan Rumah Tangga DPR.

"Kita akan bicarakan, bagaimana solusinya," ucapnya.

Menurut Win, bisa saja nantinya digelar sayembara lagi, meski hal ini akan memakan biaya tambahan. Semuanya akan tergantung dengan hasil rapat tim kesetjenan DPR.

Namun, yang jelas, kata Win, desain proyek ini tidak bisa menggunakan metode penunjukan langsung karena nilai pengerjaannya yang mencapai Rp 570 miliar.

"Dengan nilai seperti itu, tidak bisa penunjukan langsung," ujar Win.

Keterangan Win ini berlawanan dengan keterangan Kepala Humas Kesetjenan DPR Djaka Dwi Winarko.

Pada awal November lalu, Djaka mengatakan, desain gedung dan Alun-Alun DPR sudah memiliki pemenang dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Gregorius Supie.

Menurut dia, desain akan dirilis pada 30 November 2015. Djaka mengatakan, nantinya masyarakat bisa melihat sendiri maket desain gedung baru DPR ini.

"Nanti tanggal 30 November ada maketnya. Yang memenangkan sayembara desain akan menjelaskan seperti apa," ujar Djaka di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/11/2015) lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Anak SYL Sebut Siap Kembalikan Uang yang Dinikmatinya Usai Ditantang Jaksa

Nasional
Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Usai Diduga Dibuntuti Densus 88, Jampidsus Kini Dilaporkan ke KPK

Nasional
Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Bantah Minta Rp 200 Juta untuk Renovasi Kamar, Anak SYL: Enggak Pernah Terima Angka Segitu Fantastis

Nasional
Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Akui Minta Rp 111 Juta untuk Aksesori Mobil, Anak SYL: Saya Ditawari

Nasional
Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama 'Saya Ganti Kalian' di Era SYL

Saksi Ungkap soal Grup WhatsApp Bernama "Saya Ganti Kalian" di Era SYL

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Langsung Pengelolaan Blok Rokan Pekan Ini

Jokowi Bakal Tinjau Langsung Pengelolaan Blok Rokan Pekan Ini

Nasional
Soal Jampidsus Dikuntit Densus 88, Anggota Komisi III DPR: Tak Mungkin Perintah Institusi

Soal Jampidsus Dikuntit Densus 88, Anggota Komisi III DPR: Tak Mungkin Perintah Institusi

Nasional
SYL Disebut Pernah Perintahkan Kirimkan Bunga dan Kue Ulang Tahun untuk Pedangdut Nayunda Nabila

SYL Disebut Pernah Perintahkan Kirimkan Bunga dan Kue Ulang Tahun untuk Pedangdut Nayunda Nabila

Nasional
UKT Batal Naik, Stafsus Jokowi Dorong Dasar Hukumnya Segera Dicabut

UKT Batal Naik, Stafsus Jokowi Dorong Dasar Hukumnya Segera Dicabut

Nasional
Pemilu 2024, Menghasilkan Apa?

Pemilu 2024, Menghasilkan Apa?

Nasional
20 Tahun Perkara yang Ditangani KPK Terancam Tidak Sah gara-gara Putusan Gazalba Saleh

20 Tahun Perkara yang Ditangani KPK Terancam Tidak Sah gara-gara Putusan Gazalba Saleh

Nasional
Ditawari oleh Anak SYL, Wambendum Nasdem Akui Terima Honor Rp 31 Juta Saat Jadi Stafsus Mentan

Ditawari oleh Anak SYL, Wambendum Nasdem Akui Terima Honor Rp 31 Juta Saat Jadi Stafsus Mentan

Nasional
Di Sidang SYL, Partai Nasdem Disebut Bagikan 6.800 Paket Sembako Pakai Uang Kementan

Di Sidang SYL, Partai Nasdem Disebut Bagikan 6.800 Paket Sembako Pakai Uang Kementan

Nasional
Narkopolitik, Upaya Caleg PKS Lolos Jadi Anggota Dewan di Aceh Tamiang

Narkopolitik, Upaya Caleg PKS Lolos Jadi Anggota Dewan di Aceh Tamiang

Nasional
Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Cucu SYL Bantah Pakai Uang Kementan untuk Biayai Perawatan Kecantikan, tapi...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com