Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Priyo Usul JK Jadi Ketua Golkar Transisi untuk Gelar Munas

Kompas.com - 05/01/2016, 16:37 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Umum Partai Golkar hasil Munas Ancol, Priyo Budi Santoso, mengusulkan agar politisi senior Golkar, Jusuf Kalla, menjadi ketua Golkar transisi.

Golkar transisi ini yang nantinya diharapkan menyelenggarakan musyawarah nasional (munas) untuk menyatukan kembali kubu Aburizal Bakrie dan kubu Agung Laksono.

"Kalau Pak JK ketuanya, akan sangat baik," kata Priyo di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2015).

Selain JK, dia mengatakan, nantinya struktur Golkar transisi juga bisa diisi oleh dua ketua umum dari hasil Munas Bali dan Ancol, yakni Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. (Baca: Nasib Golkar Dinilai Belum Jelas, Kalla Jelaskan Skema Menuju Munas)

Priyo mengatakan, Golkar transisi ini bisa dibentuk oleh Mahkamah Partai Golkar, yang saat ini strukturnya masih diakui oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Priyo bersama sejumlah pengurus Golkar sudah mengirimkan surat ke Ketua Mahkamah Partai Golkar Muladi. (Baca: Generasi Muda Golkar Mendesak Munas dan Pembentukan DPP Transisi)

"Kami harap Mahkamah Partai Golkar berkenan untuk segera bersidang dan menentukan kapan munas diselenggarakan. Kami pasrahkan ke majelis partai," ucap mantan Wakil Ketua DPR itu.

Ketua DPD I Partai Golkar kubu Aburizal disebut sepakat menolak usulan pelaksanaan munas sebelum tahun 2019.

Hal itu disepakati dalam rapat konsolidasi antara elite DPP Partai Golkar hasil Munas Bali dan para ketua DPD I di Sanur, Bali, Senin (4/12/2015).

"Ketua DPD I se-Indonesia tidak berkehendak melakukan munas ataupun munas luar biasa sebelum 2019," kata Wakil Ketua Umum DPP Golkar hasil Munas Bali, Nurdin Halid, saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

JK sebelumnya menegaskan bahwa rapimnas Golkar harus digelar. Sebab, dengan adanya rapimnas, waktu pelaksanaan munas bisa ditentukan. (Baca: JK Minta Rapimnas Golkar Digelar untuk Tentukan Waktu Munas)

"Untuk menentukan tanggal munas ya harus rapimnas. Kan gitu," ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (4/1/2016).

Hanya, dia mengatakan, sebelum sampai pada tahapan rapimnas, harus ada kepengurusan Golkar yang diisi oleh kedua kubu, yakni kubu Aburizal Bakrie dan Agung Laksono. (Baca: Nasib Golkar Dinilai Belum Jelas, Kalla Jelaskan Skema Menuju Munas)

Menurut Kalla, baik Aburizal maupun Agung sudah setuju merumuskan penyatuan pengurus. Pengurus itu berasal dari pengurus hasil Munas Riau, tetapi dilengkapi dengan kubu Agung.

Terkait pengurus gabungan yang belum terealisasi, Kalla mengatakan bahwa hal itu tinggal masalah waktu. Kalla berharap, pembicaraan awal penyatuan pengurus itu bisa dimulai pada pekan ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com