Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapkan Teror Malam Natal, Sembilan Orang Ditangkap Densus 88

Kompas.com - 21/12/2015, 12:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim dari Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menangkap sembilan pelaku teror dua hari berturut-turut pada 18 dan 19 Desember 2015. Kesembilan pelaku ditangkap di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

“Mereka ditangkap karena diduga hendak melakukan aksi pada bulan Desember 2015 ini,” ujar Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan di Kompleks Mabes Polri, Senin (21/12/2015).

Penangkapan awal dilakukan pada 18 Desember 2015 pukul 11.30 WIB di Jalan Raya Majenang, Cilacap, Jawa Tengah. Tersangka berinisial RS dan YS. Dari kedua tersangka, tim melakukan pengembangan ke tersangka lain.

Hasil pengembangan pertama, tim lalu menangkap pria berinisial Z dan AA di Jalan Awiluar Purbaratu, Tasikmalaya, Jawa Barat, sekitar pukul 16.05 WIB.

Hasil pengembangan kedua, yakni Sabtu 19 Desember 2015, tim mengarah ke sejumlah tempat di Jawa Timur. Hasilnya, empat tersangka teroris ditangkap.

(Baca: Istana Sebut Ada Laporan "Pengantin Baru" Teroris Beraksi Jelang Natal dan Tahun Baru)

MKA, TP, dan IR ditangkap di Jalan Empu Nala, Mojokerto, Jawa Timur; JAR ditangkap di Jalan Granit Kumala Gresik, Jawa Timur; dan AB ditangkap di Sukoharjo, Jawa Tengah.

“Khusus tersangka JAR, dia sudah masuk ke DPO kelompok teroris Klaten. Dia mengetahui penyimpanan, pembuatan, dan gudang senjata teroris Klaten,” ujar Anton.

Seiring dengan penangkapan itu, tim juga menggeledah lokasi. Sejumlah barang bukti disita, antara lain 5 kilogram pupuk UREA, 18 boks parafin, dan 3 kilogram paku.

Selain itu, ada 7 lampu flip-flop, 4 bilah parang, 4 boks tabung CO2, satu alas penghalus bubuk, satu baterai 9 volt, dan peta DKI Jakarta.

“Setelah penangkapan ini, polisi tetap siaga mengamankan hari raya Natal. Kami tidak mau kecolongan,” ujar Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com