Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semua Usulan Indonesia Diterima di Draf Kesepakatan Paris

Kompas.com - 11/12/2015, 22:26 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Meski belum final, Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim di Paris, Perancis, mengeluarkan draf Kesepakatan Paris (Paris Agreement).

Semua usulan Indonesia yang disampaikan sepanjang KTT dikabarkan telah diterima dalam drat tersebut.

Staf Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim Racmat Witoelar mengatakan, ada lima permintaan Indonesia untuk masuk dalam kesepakatan Paris.

"Permintaan Indonesia semua diakomodasi di Paris Agreement walau itu mungkin akan disahkan dan dirilis besok," kata Rachmat Witoelar, Jumat (11/12/2015).

Usulan itu di antaranya meliputi program pengurangan emisi dari kerusakan dan degradasi hutan (REDD).

Selanjutnya, mengenai diferensiasi atau perbedaan kewajiban antara negara berkembang dan negara maju.

"Diferensiasi juga termasuk perbedaan kewajiban dalam soal finansial antara negara berkembang dengan negara maju," ucap Rachmat.

Berikutnya adalah implementasi rencana aksi masing-masing negara, termasuk antara negara berkembang dengan negara maju.

"Kesepakan Paris tentunya harus diimplementasikan dong, menjadi aksi nyata. Ini juga kita tekankan dalam draf itu," ucapnya.

Usulan berikutnya adalah semangat seluruh negara anggota UNFCCC untuk menekan kenaikan suhu bumi maksimal 2 derajat atau 1,5 derajat.

"Ïni juga masih menjadi pembahasan, apakah 2 derajat atau 1,5 derajat," tuturnya.

Terakhir, usulan pembangunan kapasitas yang meliputi kapasitas sumberdaya manusia, termasuk transfer teknologi dari negara maju ke negara berkembang.

Sementara itu Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya, optimistis Kesepakatan Paris akan segera didapat.

"Infonya Sabtu (12/12/2015) sekitar pukul 12.00 waktu Paris, kesepakatan Paris akan dibagikan, dan sifatnya mengikat," kata Siti.

Draf Kesepakatan Paris edisi kedua memiliki 27 halaman. Sementara draf edisi pertama memiliki 29 halaman.

Terdapat beberapa pengurangan sehingga menjadi ramping 27 halaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com