Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Data Pangan Berbeda, BPS Harus Bertanggung Jawab

Kompas.com - 28/11/2015, 21:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perbedaan data pangan antara Kementerian Pertanian dan Badan Pusat Statistik (BPS) membuat masyarakat, khususnya pengguna data bingung.

Sebenarnya institusi mana yang harus bertanggung jawab atas perbedaan data pangan ini?

"Sebenarnya yang bertanggung jawab adalah yang mempublikasikan, dalam hal ini BPS," kata pakar pertanian dari Universitas Lampung, Bustanul Arifin dalam sebuah diskusi, Sabtu (28/11/2015).

Bustanul mengatakan, BPS harus bertanggung jawab karena data yang dirilis lembaga statistik itu yang dikonsumsi masyarakat.

Bustanul menjelaskan, sampel yang diambil untuk menentukan produksi padi adalah lahan seluas 22.000 hektar.

Pengambilan sampel dari lahan seluas 11.000 hektar, dilakukan BPS bersama dinas-dinas pertanian di berbagai daerah. Sedangkan, 11.000 ha sisanya dilakukan seluruhnya oleh dinas-dinas pertanian di daerah.

"Jadi kalau mau lempar-lemparan tanggungjawab, BPS itu 25 persen, dinas pertanian 75 persen. Tapi tanggung jawab BPS jadi 100 persen, karena dia yang mempublikasikan," ucap Bustanul.

Dinas-dinas pertanian dilibatkan dalam pengumpulan data produksi di lapangan, salah satu alasannya karena BPS tidak memiliki cukup punya sumber daya untuk turun ke lapangan.

Sayangnya, pekerjaan lapangan yang dilakukan ini tidak sinkron. BPS menggunakan metode sampling ubinan, sedang dinas pertanian daerah menggunakan metode eye estimate.

Metode terakhir inilah yang menyimpan potensi besar menghasilkan kesalahan.

Hal itu tercermin dari ARAM II yang menyebutkan produksi padi sebesar 74,9 juta ton, dengan luas panen 14,1 juta hektar.

Jika dikonversikan ke beras, maka produksi tercatat sebanyak 43 juta ton.

"Tapi ketika diverifikasi konsumsi hanya 31 juta ton, harusnya ada surplus 12 juta ton. Mengapa impor? Dari situlah saya mulai meragukan validitas data," ucap Bustanul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com