Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perludem Sayangkan Masih Ada Calon Kepala Daerah yang Bebas Bersyarat

Kompas.com - 19/11/2015, 22:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem), Titi Anggraini, menyayangkan keputusan penyelenggara pemilu yang meloloskan Ismet Mile untuk melanjutkan pencalonannya sebagai calon Bupati Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Titi menambahkan, meski masa pidana Ismet berakhir Desember 2014 dan kini dalam masa percobaan.

Namun, menurut Titi seharusnya seorang calon kepala daerah adalah orang yang sudah benar-benar terbebas dari ancaman masuk kembali ke penjara.

"Calon (kepala daerah) itu kan mestinya terbebas sama sekali dari ancaman masuk kembali ke penjara. Betul-betul orang yang hak warga negaranya bebas," kata Titi di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (19/11/2015).

Ia menuturkan, seharusnya seseorang yang mencalonkan sebagai kepala daerah tidak berstatus bebas bersyarat, tapi yang sudah bebas murni.

Sedangkan bagi Ismet, menurut Titi, belum sepenuhnya meraih kemerdekaan secara hukum.

"Karena ruang dia masuk kembali itu kan, kalau dia melakukan pidana antara Desember 2014 sampai 2015. Dia harus menjalani sepertiga masa hukumannya," ujar Titi.

Titi juga menyayangkan langkah penyelenggara pemilu yang lambat dalam mengatasi permasalahan calon kepala daerah berstatus bebas bersyarat ini.

Menurut dia, masalah ini tidak akan berlarut jika sejak awal KPU dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memilki prioritas kerja. 

Dengan demikian, persoalan calon kepala daerah bebas bersyarat tidak mepet dengan hari pemungutan suara.

"Kami melakukan pelaporan ke KPU untuk Jimmy Rimba (calon kepala daerah bebas bersyarat kota Manado) pada September. Tapi kenapa kemudian putusannya November? Dua bulan lebih lho," ujar Titi.

Menurut dia, dalam penyelenggaraan pilkada ada tiga hal yang harus diwujudkan, yaitu integritas penyelenggara, integritas penyelenggaraan dan integritas hasil.

Titi menambahkan, seharusnya KPU dan Bawaslu menyepakati bahwa semua calon sudah benar-benar merdeka dan terbebas dari proses hukum.

"Kalau orang menjalani hukuman percobaan, dia belum menjadi pribadi yang bebas secara hukum," kata Titi.

"Bisa jadi dalam masa kampanye rapat umum, kalau dia melakukan tindak pidana pemilu, dia harus masuk sel. Jadi statusnya dia kembali jadi warga binaan. Logikanya itu," ujarnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Cak Imin Harap Pilkada 2024 Objektif, Tak Ada “Abuse of Power”

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com