Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tak Berpikir Eksekusi Mati Selama Ekonomi Belum Pulih

Kompas.com - 19/11/2015, 12:36 WIB
Indra Akuntono

Penulis

JAKARTA, KOMPAS - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan bahwa eksekusi vonis terhadap para terpidana mati tidak akan dilakukan selama ekonomi nasional belum pulih.

Ia menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi menjadi fokus utama yang ingin dicapai pemerintah saat ini.

"Kami belum berpikir melakukan hukuman mati sepanjang ekonomi kita masih seperti ini," kata Luhut di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (19/11/2015).

Luhut mengungkapkan, isu mengenai hukuman mati di Indonesia juga sempat dibahas saat dirinya bertemu dengan perwakilan pemerintah Australia, di Sydney, awal pekan ini. (baca: Imparsial: Apakah Pengguna Narkoba Menurun Setelah Eksekusi Mati?)

Menurut Luhut, Australia berjanji untuk tidak mencampuri eksekusi mati yang berlaku di Indonesia.

"Mereka tidak akan campuri. Saya sudah katakan, kami konsentrasi pada ekonomi, kalau ada apa-apa kita bicarakan. Mereka sepakat," ujarnya.

Luhut melanjutkan, ada beberapa kesepakatan kerja sama dengan Australia, di antaranya adalah pemberantasan terorisme dan narkoba. (baca: Penghapusan Hukuman Mati Dinilai Tak Perhatikan Aspirasi Masyarakat)

Pada 22 Desember, perwakilan pemerintah Australia akan mematangkan kesepakatan kerja sama itu dan rencananya akan disampaikan kepada Presiden Joko Widodo pada 23 Desember.

Selain itu, kata Luhut, pemerintah Australia juga menyepakati ide agar Presiden Jokowi dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull melakukan komunikasi secara rutin untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara.

Selama pemerintahan Joko Widodo, eksekusi mati sudah dilakukan dalam dua tahap terhadap terpidana mati kasus narkotika. (baca: Kejaksaan Belum Berencana Gelar Eksekusi Mati Gelombang Ketiga)

Enam orang dieksekusi pada gelombang pertama, 18 Januari 2015. Pada gelombang kedua, Rabu (29/4/2015), delapan terpidana mati dieksekusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com