Ketua Badan Urusan Rumah Tangga DPR Roem Kono pun merasa tertarik untuk mengadopsi sejumlah hal dari Kompleks Parlemen Jepang, di antaranya pengamanannya yang begitu ketat dengan menggunakan polisi.
"Kemarin kamu lihat kan polisi parlemennya. Nah, saya ingin kita seperti itu," kata Roem kepada Kompas.com, di Tokyo, Kamis (12/11/2015).
Menurut Roem, memiliki Gedung Parlemen dengan protokoler keamanan yang ketat, bisa menimbulkan kebanggaan tersendiri. Pengamanan yang ketat juga bisa memberikan rasa aman bagi para anggota maupun tamu yang berkunjung.
"Kita ingin menjamin semua orang yang datang ke Gedung DPR itu nyaman. Kita di sini merasa nyaman," kata Politisi Partai Golkar ini.
Menurut dia, DPR bisa bekerja sama dengan Polri untuk menugaskan sejumlah anggotanya menjaga kompleks parlemen. Petugas Polri bisa bekerja sama dengan petugas pengamanan dalam atau pamdal.
"Semuanya nanti kita atur kembali dalam tata tertib DPR," kata Roem.
Roem menyadari, idenya ini akan ditentang oleh sebagian kalangan. Namun, dia memastikan akses publik ke Kompleks Parlemen tidak akan dibatasi karena ketatnya pengamanan. Publik tetap bebas berkunjung ke kompleks parlemen, hanya saja harus melewati prosedur protokoler terlebih dahulu.
Adapun publik yang hendak berdemo, tetap bisa menyampaikan aspirasinya di Alun-Alun Demokrasi yang akan segera dibangun.
"Ini bukan rangka untuk pengamanan yang ganggu demokrasi," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.