Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Shalat Minta Hujan, GP Ansor Ajak Masyarakat Bantu Atasi Kebakaran Hutan

Kompas.com - 30/10/2015, 22:06 WIB
JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan anggota Banser GP Ansor menggelar Sholat Istisqo guna memohon atau berdoa agar hujan segera turun.

Pelaksanaan sholat istisqo dan doa minta hujan tersebut sebagai keprihatinan atas musibah kebakaran lahan dan hutan, yang pada menimbulkan bencana asap.

Kepala Satuan Koordinator Nasional (Kasatkornas) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Alfa Isnaini meyatakan, sebagai rakyat yang beriman, dalam menghadapi musibah haruslah dengan kesabaran, bersatu dan bekerja keras, serta tidak saling menyalahkan atas penanganannya.

Apalagi, bencana asap ini juga efek dari fenomena global yang menimpa berbagai Negara di belahan dunia, termasuk Indonesia, yaitu  di daerah Sumatera dan Kalimantan bahkan sudah sampai ke Sulawesi dan Papua.

"Dihimbau kepada seluruh anggota GP Ansor untuk turut serta mengajak masyarakat untuk mensikapi kejadian kebakaran lahan dan hutan dengan hati dan kepala dingin serta bersikap proporsional, dan jangan sampai disibukkan untuk saling menyalahkan dan mendiskreditkan pihak-pihak tertentu," kata Alfa, seusai pelaksanaan Sholat Istisqo, di Kompleks Kantor GP Ansor, Jalan Kramat Raya, Jakarta, Jumat (30/10/2015).

Sholat istisqo diikuti ratusan anggota Banser, dipimpin oleh imam Habib Hamid Alqadri. Ansor juga menggelar sholat istisqo secara serentak di  beberapa daerah seperti di Makasar, Bandung, Cirebon, Kalsel, Kalteng, Sumsel, Jambi, Kalbar, Yogyakarta, Banten, Pekalongan, dan Probolinggo.

Menurut Alfa, jika ada yang bersalah, GP Ansor meminta untuk diserahkan sepenuhnya penengannya kepada aparat keamanan atau pihak yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.  

"Semua pihak termasuk anggota GP Ansor dimohon untuk fokus, bekerjasama, bahu-membahu tehadap upaya-upaya penenganan bencana sesuai dengan kemampuan masing-masing yang bisa dilakukan," jelasnya.

Sehubungan dengan adanya ajakan dari pihak-pihak tertentu untuk memboikot produk yang terkait kebakaran lahan dan hutan, GP Ansor menghimbau untuk tidak terpancing dan wajib turut menghentikan boikot tersebut karena akan merugikan perekonomian nasional. Alfa menegaskan, ajakan boikot terkait hal yang berkaitan dengan faktor kebakaran lahan dan hutan seperti memboikot sawit dan lainnya justru merupakan sikap tidak bertanggungjawab dan terkesan hanya mencari kambing hitam dalam persoalan kebakaran yang menimbulkan bencana asap.

"Jelas cara boikot malah akan mengganggu perekonomian yang ujungnya semakin menyusahkan rakyat yang sedang kena musibah asap. Sebagai orang beriman, dalam menghadapi musibah kebakaran lahan dan hutan yang saat ini masih berlangsung wajib mengambil hikmah dengan mengajak seluruh elemen bangsa agar tetap sabar, tetap bersatu, dan saling bahu-membahu," ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Alfa juga mengimbau segenap anggota GP Ansor seluruh Indonesia untuk mengajak masyarakat menyelenggarakan sholat istisqo di daerah masing-masing dengan harapan semoga Allah menurunkan Rahmat-Nya, berupa hujan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Jokowi Sebut Surplus Panen Padi di Kotawaringin Timur Akan Dibawa ke IKN

Nasional
Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Hari Anti Narkotika Internasional, Mengadopsi Kebijakan Berbasis Ilmiah

Nasional
Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek 'Ekor Jas'

Usung Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Dianggap Incar Efek "Ekor Jas"

Nasional
Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Jokowi Sebut Indonesia Akan Terdampak Gelombang Panas Empat Bulan ke Depan

Nasional
Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Duetkan Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, PKS Kurang Diuntungkan Secara Elektoral

Nasional
3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

3 Desa Dekat IKN Banjir, BNPB: Tak Berdampak Langsung ke Pembangunan

Nasional
Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Wakasad Kunjungi Pabrik “Drone” Bayraktar di Turkiye

Nasional
Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Usung Anies di Pilkada Jakarta 2024, PKS Dianggap Menjaga Daya Tawar Politik

Nasional
Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Blusukan di Kalteng, Jokowi Kaget Harga Bahan Pokok Hampir Sama dengan di Jawa

Nasional
Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Menko Polhukam: Pilkada Biasanya 2 Kali, di Daerah dan MK, TNI-Polri Harus Waspada

Nasional
Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Bandar Judi Online Belum Disentuh, Kriminolog: Apa Benar Aparat Terkontaminasi?

Nasional
Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Banjir Rendam 3 Desa Dekat IKN di Penajam Paser Utara

Nasional
DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi 'Online' ke MKD

DPR Dorong PPATK Laporkan Anggota Dewan yang Main Judi "Online" ke MKD

Nasional
Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Jelang Puluhan PSU, Bawaslu Sebut Masih Ada Potensi Penyelenggara Tak Netral

Nasional
PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

PDI-P: Tak Ada Tawaran Ganjar Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com