JAKARTA, KOMPAS.com - Badan PBB urusan Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (UNESCO) secara resmi telah mengakui arsip Konferensi Asia Afrika (KAA) sebagai Warisan Dunia.
"Arsip Konferensi Asia Afrika telah diakui UNESCO jadi Warisan Dunia atau Memory of The World," kata Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Mustari Irawan di Jakarta, Kamis (29/10/2015), seperti dikutip Antara.
Sebelumnya, kata dia, ANRI memang terus berupaya agar arsip peninggalan Konferensi Asia Afrika pertama yang diadakan di Bandung tahun 1955 diakui UNESCO sebagai warisan dunia atau Memory of The World.
Menurut dia, sejak tahun tahun 2012, ANRI mulai melakukan penjajakan untuk berinisiatif mengajukan arsip KAA sebagai warisan dunia.
Pada Oktober 2015, berdasarkan sidang UNESCO di Abu Dhabi, arsip KAA resmi ditetapkan menjadi warisan dunia.
Dia menambahkan, arsip-arsip KAA yang diajukan ANRI adalah berupa foto-foto, dokumen dan lain sebagainya terkait kegiatan di KAA mulai pembukaan hingga menghasilkan Dasa Sila Bandung.
"Arsip KAA memiliki keunikan isi maupun konteksnya," kata Mustari.
Dia menjelaskan, berdasarkan isi atau informasinya, arsip KAA menggambarkan sebuah peristiwa yang memiliki nilai mengenai peristiwa 18 - 24 April 1955.
"Peristiwa itu akan menjadi ingatan bersama bagi negara-negara di Asia Afrika," kata Mustari.
Konteks arsip KAA, tambah dia, memberi gambaran waktu, tempat, kejadian dan iklim politik dunia yang dikuasai oleh dua blok pada masa itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.