Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selandia Baru Tawarkan Bantuan Tangani Kabut Asap untuk Jangka Panjang

Kompas.com - 23/10/2015, 18:46 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pemerintah Selandia Baru melalui Menteri Perdagangan dan Perubahan Iklim Selandia Baru Tim Groser menawarkan bantuan kerja sama kepada Indonesia dalam mengatasi bencana asap akibat kebakaran lahan. Pada Jumat (23/10/2015), Groser menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres Jakarta.

"Mereka kemari untuk mengetahui apa yang bisa kita kerja samakan, juga membantu kita karena mereka juga punya beberapa masalah yang berhubungan dengan disaster. Jadi, apa yang bisa mereka bantu terkait asap kebakaran di Indonesia, juga bicara geotermal," kata Ketua Tim Ahli Wapres Sofjan Wanandi di Kantor Wapres.

Menurut Sofjan, Pemerintah Selandia Baru menawarkan bantuan terkait sistem menangani bencana asap untuk jangka panjang. Mereka, menurut Sofjan, tidak menawarkan bantuan secara teknis yang memadamkan titik-titik api di Indonesia.

"Kalau bantuan yang sekarang kan sudah tidak bisa, sudah terlambat. Jadi, mereka ingin membantu sistemnya seperti apa. Apa yang bisa mereka bantu, itu yang juga kita inginkan sistemnya agar ke depan supaya jangka panjang jangan sampai tidak bisa menghentikan itu," kata Sofjan.

Ia juga menyampaikan bahwa Selandia Baru berpengalaman dalam membantu Australia dan Amerika menghadapi bencana kebakaran. Selandia Baru juga pernah menjadi sponsor utama Trans Pacific Partnership yang merupakan kerja sama terkait bencana.

"Sekarang juga mereka mau kasih data agar Indonesia pikirkan itu. Data-data mengenai kerja sama TPP (Trans Pacific Partnership) bagaimana Indonesia melihatnya, mereka ingin tahu juga sikap kita," ujar Sofjan.

Di samping membahas upaya penanggulangan bencana, pertemuan Wapres dengan Groser turut membicarakan pengembangan teknologi geotermal atau panas bumi. Menurut Sofjan, Selandia Baru tergolong sukses dalam mengembangkan teknologi panas bumi.

"Sekarang juga sudah investasi di sini di dua tempat, nah nanti bagaimana lebih banyak agar ada alternatif energi geotermal. Mau masuk lagi investasi lanjutan dan memberikan technical assistant," ucap Sofjan.

Bukan hanya itu, kedua belah pihak membahas kerja sama di bidang pertanian. Selandia Baru menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia sedianya mampu memanfaatkan sumber air yang dimiliki untuk meningkatkan produksi pertanian melalui peningkatan infrastruktur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com