Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Ingin Wujudkan Pusat Asia-Afrika di Jakarta

Kompas.com - 28/09/2015, 06:14 WIB
Suhartono

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dalam waktu dekat ingin mewujudkan Pusat Asia Afrika di Jakarta. Lembaga ini dibentuk untuk mendukung Strategis Kemitraan Asia Afrika yang baru, sebagai kerja sama antarnegara dan antarkawasan. Kerja sama ini mencakup hubungan pemerintah dengan pemerintah, antarperusahaan dan masyarakat.

Hal itu disampaikan  Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berbicara di hadapan negara-negara yang tergabung dalam Kerjasama Asia Afrika di pertemuan tingkat tinggi di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat, Sabtu (26/9) sore atau Minggu pagi waktu Jakarta.

Menurut Wapres Kalla, pendirian Pusat Asia Afrika merupakan komitmen pemerintah Indonesia saat pertemuan dan perayaan ulang tahun negara-negara Non Blok di Bandung, Jawa Barat, beberapa waktu lalu.

“Pusat Asia Afrika akan lebih memperkuat kerja sama negara-negara di kawasan Selatan-Selatan untuk mewujudkan agenda pembangunan yang berkelanjutan melalui komunikasi yang lebih luas,” ujar Wapres Kalla.

Dengan Pusat Asia Afrika ini, tambah Kalla, interaksi tak hanya dibangun di antara pemerintah dengan pemerintah. Namun, interaksi juga tercipta dengan dunia usaha di masing-masing negara, serta di antara masyarakat.

"Wujud dari kerjasama ini juga akan lebih konkret dilakukan dari setiap inspirasi yang dikembangkan di negara-negara Asia Afrika,” ujar Wapres Kalla.

Pertemuan Kerjasama Selatan-Selatan dibuka oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki Moon dan Presiden Tiongkok Xin Jinping.

Wapres Kalla didampingi Menlu Retno LP Marsudi, Menko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, dan Menkes Nila F Moeloek.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com