Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ungkap Korupsi ke Kejaksaan, Pria Ini Dipecat Setelah Identitasnya Dibocorkan

Kompas.com - 22/09/2015, 15:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Manajer IT perusahaan S, Ferry Pasaribu dan kuasa hukum dari LBH Jakarta mendatangi Kejaksaan Agung Jakarta Selatan, Selasa (22/9/2015). Mereka mengadukan oknum di Kejaksaan Agung yang diduga membocorkan materi penyidikan perkara korupsi di perusahaan BUMN itu.

Ferry menjelaskan, awalnya kejaksaan mengusut dugaan korupsi melalui pengadaan 5.000 ton singkong kering untuk diekspor ke Korea pada 2014. Dalam perkara tersebut, Ferry adalah 'whistle blower'.

Ferry sudah menyerahkan sejumlah dokumen ke kejaksaan terkait alur peristiwa korupsi, termasuk siapa saja yang terlibat di dalamnya. Kejaksaan telah menetapkan dua orang pejabat PT S sebagai tersangka.

"Tanggal 9 Juli 2015, saya lalu diundang rapat kerja oleh direksi. Dalam kesempatan itu, saya ditunjukan surat dokumen yang pernah saya kirim ke Kejaksaan Agung. Mereka meminta penjelasan saya mengapa saya kirim surat ke Kejaksaan Agung?" ujar Ferry di pelataran Kejaksaan Agung, Selasa siang.

Dalam kesempatan itu, direksi menuduh Ferry melakukan pembocoran rahasia perusahaan dan melakukan perbuatan yang meresahkan karyawan. Menurut direksi, perbuatan Ferry melanggar peraturan perusahaan.

Bersamaan dengan itu, direksi menyerahkan surat pemecatan kepada Ferry terhitung sejak tanggal diserahkannya surat. Ferry mengaku kecewa terhadap kejaksaan. Sebab, dia merasa sudah membantu aparat penegak hukum dalam pemberantasan korupsi.

Namun, penegak hukum diduga malah membocorkan identitas 'whistle blower' dan berimbas negatif berupa pemecatan terhadap dirinya.

Keyakinan bahwa ada oknum di kejaksaan yang membocorkan materi penyidikan itu lantaran ada tanda tangan pejabat kejaksaan agung di dalam dokumen yang dia dapatkan saat rapat direksi di hari pemecatannya itu.

"Tanda tangan itu seperti tanda terima dari pihak kejaksaan ke orang direksi. Mungkin saja ada kolusi di antara mereka," lanjut Ferry.

Ferry berharap Jaksa Agung Muhammad Prasetyo menindak tegas anak buahnya yang membocorkan identitas 'whistle blower'.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com