JAKARTA, KOMPAS.com - Inspektur Jendral Yotje Mende menolak berkomentar seusai mengikuti seleksi wawancara tahap akhir sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8/2015). Ia merasa belum layak berkomentar karena belum tentu terpilih menjadi pimpinan KPK.
"Mohon maaf ya saya tidak akan berkomentar apa-apa soalnya masih teruji (sebagai calon yang diuji)," kata Yotje, seusai mengikuti wawancara tahap akhir yang digelar Pansel KPK, di Gedung Setneg, Jakarta, Rabu (26/8/2015).
Yotje adalah eks Kapolda Papua. Ia menjadi calon pimpinan KPK yang paling akhir diwawancarai oleh pansel. Urutan waktu wawancara ditentukan pansel berdasarkan abjad nama masing-masing calon.
Sama dengan calon lainnya, Yotje diwawancarai pansel selama satu jam. Namun, berbeda dengan calon-calon lainnya, ia menolak diwawancarai oleh wartawan sebelum meninggalkan Gedung Setneg.
Saat diwawancarai oleh pansel, Yotje diminta mengklarifikasi laporan mengenai harta kekayaan, dan penanganan sejumlah kasus selama menjadi Kapolda Kepulauan Riau dan Papua. Ia juga diminta memastikan komitmen pemberantasan korupsi. Khususnya jika berkaitan dengan institusi kepolisian.
Yotje menjadi satu-satunya calon pimpinan KPK yang diminta menyerahkan laporan keuangan atau rekening koran saat proses wawancara berlangsung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.