JAKARTA,KOMPAS.com – Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Victor Edison Simanjuntak memastikan bahwa selangkah lagi, penyidiknya akan menetapkan tersangka dalam perkara dugaan penimbunan sapi siap potong di wilayah Jabodetabek. Victor mengatakan, pekan ini, penyidiknya fokus memeriksa sejumlah saksi.
Sejak perkara ini mulai diusut, penyidiknya telah memeriksa sekitar 14 orang saksi. Mereka berasal dari pemilik serta karyawan feedlotter yang digrebek, pihak Asosiasi Produsen Daging dan Feedlot Indonesia (APFINDO), pihak Asosiasi Pemotongan Hewan Indonesia dan pejabat Kementerian Pertanian .
"Rencananya, begitu pemeriksaan saksi-saksi itu selesai, pekan depan kita akan gelar perkara untuk memutuskan status perkara sekaligus menetapkan tersangka. Selangkah lagi," ujar Victor di kompleks Mabes Polri, Rabu (19/8/2015).
Victor mengatakan, berdasarkan penyelidikan perkara ini saja, penyidiknya setidaknya menemukan dua pokok perkara. Pertama soal penimbunan sapi siap potong yang merupakan bahan pokok. Kedua, bekerjasama melakukan tindak pidana.
Victor pun memastikan akan menemukan tersangka dari kedua pokok perkara tersebut. Victor menjelaskan, yang dimaksud dengan bekerjasama melakukan tindak pidana lantaran penyidik menemukan adanya surat dari asosiasi pedagang kepada pemilik feedlotter. Surat itu berisi ajakan untuk tidak mendistribusikan sapi-sapi siap potong ke rumah pemotongan hewan. Akhirnya, stok daging di pasaran berkurang sehingga terjadi gejolak harga.
"Kita maunya mengusut tuntas perkara ini, baik penimbunnya atau juga yang menghasut mereka tidak berjualan. Tapi kami minta sabar. Kami harus benar-benar hati-hati dalam perkara ini," lanjut Victor.
Pada Rabu siang hingga tengah malam, penyidik Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri menggeledah dua peternakan dan penggemukan sapi di daerah Tangerang. Di kedua tempat itu, polisi menemukan 21.933 ekor sapi di mana 4.000-an di antaranya siap potong. Polisi menduga pengusaha menimbun sapi siap potong sehingga menyebabkan gejolak harga di pasaran. Pemilik tempat peternakan dan penggemukan sapi berinisial BH, PH, dan SH. Mereka adalah pengusaha di sektor impor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.