Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Jaringan ISIS, BIN Segera Kirim Perwakilan ke Turki

Kompas.com - 17/07/2015, 19:21 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Intelijen Negara Sutiyoso akan mengirim perwakilannya untuk ditempatkan di Turki dalam waktu dekat. Ini dilakukan untuk memutus mata rantai perkembangan pengaruh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang diperkirakan cukup agresif di sana.

"Kita tidak ada perwakilan BIN di Turki. Pasti saya isi dalam waktu dekat karena jalur klasiknya untuk peredaran paham radikal ISIS pasti lewat Turki," kata Sutiyoso di kediamannya, Jumat (17/7/2015).

Selain mengirim perwakilannya ke kota-kota tertentu di luar negeri, kata Sutiyoso, BIN akan merekrut 1.000 anggota intelijen untuk ditempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Proses perekrutan akan mulai dilaksanakan seusai Hari Raya Idul Fitri atau diperkirakan pada pekan depan. (Baca BIN dan Kemendagri Siapkan 1.000 Intelijen di Seluruh Indonesia)

Dari rencana itu, BIN akan merekrut anggota intelijen dari kalangan TNI maupun umum (masyarakat awam) untuk diperbantukan di tiap kabupaten di semua provinsi di Indonesia. Kondisi pada saat ini, menurut Sutiyoso, satu intel masih harus mengawasi tiga kabupaten sekaligus.

"Kalau satu intel ngawasin tiga kabupaten, belum bisa maksimal, kurang efektif untuk memantau semua. Jumlah intel kita saja baru 1.000 orang, idealnya seharusnya 5.000 orang," kata Sutiyoso.

BIN menargetkan untuk mengejar target 5.000 anggota intelijen sebelum pemilihan kepala daerah serentak berlangsung yang akan diadakan akhir tahun ini. Anggota intelijen yang sudah direkrut akan membantu mengawasi jalannya pilkada di seluruh Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com