Megawati lalu menyampaikan keprihatinannya akan gamelan yang terlihat tak lagi dijaga dengan baik oleh pemerintah daerah asalnya. Megawati pernah menemukan alat musik asli Jawa itu dijual secara terpisah. Bahkan, ada alat musik gamelan yang dipergunakan sebaga vas bunga di luar negeri.
"Gamelan itu, saya ke toko-toko antik, gamelan dipecah-pecah oleh mereka. Padahal, bagi orang Jawa, prinsipnya makan tidak makan harus kumpul, filosofi gamelan juga begitu. Dia akan jelek kalau satu alat saja tidak ada, tetapi ini dipencar-pencar. Saya katakan jangan menjual gamelan pencar-pencar, bahkan di luar negeri ada yang dijadikan vas," kata Megawati saat membuka sekolah partai calon kepala daerah di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Minggu (28/6/2015).
Acara ini dihadiri lebih dari 100 calon kepala daerah yang akan diusung PDI-P dalam pilkada serentak mendatang. Hadir pula politikus senior PDI-P yang menjabat kepala daerah, yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Kalimantan Tengah Agustin Teras Narang.
Kepada Ganjar, Megawati menegur agar orang nomor satu di Jateng itu membuat aturan yang melarang gamelan dijual secara terpisah. "Mestinya kamu bikin pelarangan di Jawa, enggak boleh ada lagi gamelan yang dijual terpisah-pisah. Kalian ini yang menjadi bupati, wali kota, gubernur, seharusnya punya kepribadian budaya," kata Megawati.
Gamelan merupakan perangkat musik tradisional Jawa yang terdiri dari sejumlah alat musik, yaitu kendang, bonang, demung, saron, peking, kenong, slenthem, gender, gong, gambang, dan rebab. Alat musik ini dimainkan bersama-sama sehingga menciptakan alunan musik yang harmonis.
Menurut Megawati, keberadaan gamelan mulai diabaikan generasi muda. Tidak banyak generasi muda yang bisa memainkan alat musik tersebut. Padahal, di negara lain gamelan justru dipelajari.
Terkait dengan budaya dalam negeri yang mulai dipinggirkan ini, Megawati menyampaikan bahwa DPP PDI-P telah membuat program yang mengajak ibu-ibu untuk berlatih alat musik tradisional. "Saya sudah beli kolintang, angklung, saya juga sudah instruksikan ibu-ibu yang ada di DPR untuk berlatih, termasuk saya yang latihan juga," ucap Megawati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.