Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Siap-siap Masuk Kabinet

Kompas.com - 27/06/2015, 16:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Isu perombakan kabinet membuat partai-partai politik mulai bereaksi menyusun strategis. Tak terkecuali Partai Amanat Nasional (PAN). Meski tak masuk dalam Koalisi Indonesia Hebat, PAN rupanya masih membuka peluang masuk ke dalam pemerintahan.

"Kalau ada tawaran, kami sudah ada mekanisme yang ada apakah itu lewat rapat harian atau melalui pleno DPP PAN atau kami ajak pengurus provinsi untuk menanggapi, apabila ada ajakan bapak presiden," ujar Ketua DPP PAN Yandri Susanto di Jakarta, Sabtu (27/6/2015).

Yandri mengakui hingga sekarang belum ada pembicaraan apa pun dari Jokowi untuk mengajak PAN bergabung. Namun, apabila diminta PAN pun siap memberikan sejumlah kader terbaiknya.

Saat ditanyakan soal pos menteri mana yang diinginkan PAN, Yandri mengaku partainya menyerahkan soal itu kepada presiden yang memiliki hak prerogatif. PAN juga tak ingin berspekulasi terlalu jauh lantaran belum ada pernyataan resmi dari Jokowi.

"Kalau nanti suatu saat diajak, maka ada forum resmi di partai. Kami juga memiliki sumber daya di semua lini, mulai dari bidang ekonomi, polhukam, di struktur kabinet yang ada sebenarnya PAN punya SDM yang mumpuni," ucap dia.

PAN juga mendorong Jokowi untuk segera merombak kabinetnya. Yandri menunjuk kerja menteri sektor ekonomi dan polhukam yang dianggap gagal menciptakan suasana yang kondusif. Yandri bahkan menyebut 10-15 menteri perlu dicopot Jokowi. "PAN mendesak harus ada reshuffle, kalau tidak ada reshuffle republik ini akan seperti ini terus," kata dia.

PAN saat ini bergabung dalam Koalisi Merah Putih yang sebelumnya menjadi oposisi Jokowi pada pelaksanaan pemilihan presiden lalu. Menurut Yandri, pemisahan KMP dengan Koalisi Indonesia Hebat yang menjadi pendukung pemerintah saat ini sudah tidak relevan lagi.

"Lihat saja di DPR sudah ada lagi pemisa antara KMP atau KIH. Misalnya, PKB kemarin bergabung dengan PAN, dan lain-lain," ujar anggota Komisi II DPR itu.

baca juga: Pengusaha: Tidak Perlu Ada "Reshuffle" Kabinet...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com