JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla menyampaikan bahwa pemerintah akan menyelesaikan masalah secara bersahabat terlebih dahulu atas masuknya pesawat asing ke wilayah Ambalat. Namun, jika diperlukan, Indonesia siap melayangkan protes kepada negara asal pesawat asing tersebut.
"Ya, kita selesaikan secara bersahabat dulu, menyampaikan, tentu pertanyaan. Kalau perlu, protes. Seperti itu (langkahnya)," kata Kalla di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (15/6/2015).
Ia mengakui, masalah semacam ini sudah terjadi sejak dulu. Oleh karena itu, pemerintah perlu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan kedaulatan wilayah Indonesia tersebut.
"Oleh karena itu, hasilnya adalah adanya perundingan perbatasan," sambung Kalla.
Seperti diberitakan Tribunnews.com, TNI Angkatan Udara (TNI AU) menaruh perhatian serius terhadap ulah militer negara tetangga, Malaysia, di wilayah yang berbatasan dengan Kalimantan, Blok Ambalat.
Hingga Mei 2015, sudah sembilan kali pesawat perang milik militer Malaysia diduga masuk tanpa izin ke wilayah udara Indonesia.
Komandan Lanud Tarakan Letkol Penerbang Tiopan Hutapea mengatakan, penetrasi pesawat asing memasuki wilayah udara Ambalat ini terpantau oleh Satuan Radar 225 Kosek II Kohanudnas di Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut Mayor Lek M Suarna selaku komandan satuan radar, pesawat Malaysia sering kali melakukan penetrasi. Terpantau, sudah sembilan kali pesawat militer negeri jiran lepas landas dari Tawau dan memasuki wilayah Indonesia di atas perairan Ambalat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.