Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpan dan RB Anggap Pernikahan Putra Jokowi Sangat Sederhana dan Jadi Contoh

Kompas.com - 08/06/2015, 16:05 WIB
Ihsanuddin

Penulis

Sumber Antara


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Yuddy Chrisnandi menilai rangkaian resepsi pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, sangat sederhana. Kesederhanaan ini bisa menjadi contoh bagi pejabat lain.

"Untuk ukuran seorang anak Presiden dari negara besar itu sangat sederhana," kata Yuddy di Jakarta, Senin (8/6/2015).

Penilaian itu didasarkan pada pemilihan tempat rangkaian acara pernikahan, yakni di lingkungan rumah pribadi maupun gedung milik keluarga. Acara itu juga melibatkan warga setempat mulai dari pembuatan hidangan katering, tenda panggung, sampai ratusan tukang becak yang mengantarkan undangan ke lokasi resepsi. (Baca Tukang Becak Girang Dapat Undangan Pernikahan Putra Jokowi)

Yuddy menilai masyarakat menyambut dengan antusias acara rencana pernikahan Gibran dan Selvi Ananda tersebut. Ia mengaku belum pernah mendengar ada satu pun keluhan dari masyarakat tentang pesta pernikahan itu.

"Anda tahu enggak rumah Jokowi bukan di jalan besar? Jadi kalau tidak tanya akan susah. Jadi keterlibatan rakyat di sini memberikan kebahagian bagi semua orang tanpa sekat pembatas antara anak pejabat dengan rakyat," ujarnya.

Berdasarkan Surat Edaran Menpan-RB Nomor 13 Tahun 2014 yang dikutip dari situs Menpan-RB, seluruh penyelenggara negara diimbau membatasi jumlah undangan resepsi penyelenggaraan acara seperti pernikahan, tasyakuran, dan acara sejenis lainnya maksimal sebanyak 400 undangan. Jumlah peserta yang hadir tidak lebih dari 1.000 orang.

Pejabat juga diminta tidak memperlihatkan kemewahan atau sikap hidup berlebihan serta memperhatikan prinsip-prinsip kepatutan dan kepantasan sebagai rasa empati kepada masyarakat.

Rangkaian acara pernikahan Gibran dan Selvi Ananda akan berlangsung mulai Selasa (9/6/2015) besok dengan agenda lamaran. Pada Rabu (10/6/2015), akan diadakan acara midodareni. Resepsi pernikahan berlangsung pada Kamis (11/6/2015) di Gedung Graha Shaba Buana, Sumber Solo. Total jumlah undangan untuk rangkaian acara itu sebanyak 4.000 undangan.

Yuddy mengatakan, banyaknya undangan pernikahan itu memperlihatkan bahwa Kepala Negara ingin dekat dengan rakyat. "Ini kan kemeriahan rakyat, tidak ada jarak. Di mana yang salah jika begitu? Kalau pejabat bikin resepsi pernikahan di hotel bintang lima, undangan dibatasi, karangan bunga di mana-mana, rakyat diusir, kemacetan di sana-sini, orang antre salaman hanya untuk orang tertentu. Itu yang tidak boleh, apalagi menggunakan fasilitas negara," ujar Yuddy.

Menurut Yuddy, apa yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo bisa menjadi contoh pejabat negara lain dalam mengadakan pesta untuk tidak menggunakan fasilitas negara, kepanitiaan dari pejabat negara, dan melibatkan rakyat di dalamnya.

"Ini bisa dijadikan model bagi pejabat lain yang punya kemampuan untuk mengadakan upacara pernikahan itu di rumah saja. Harus mengembalikan sifat gotong-royong, di zaman yang serba kosmopolitan sekarang," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Jemaah Haji Diimbau Tidak Umrah Sunah Berlebihan, Masih Ada Puncak Haji

Nasional
Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Polisi Arab Saudi Tangkap 37 WNI Pakai Visa Ziarah untuk Berhaji di Madinah

Nasional
Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Temani Jokowi Peringati Hari Pancasila, AHY: Jangan Hanya Peringati, tapi Dijiwai

Nasional
Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Tak Persoalkan Anies dan Sudirman Said Ingin Maju Pilkada Jakarta, Refly Harun: Kompetisinya Sehat

Nasional
Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Peringati Hari Lahir Pancasila, AHY: Pancasila Harus Diterapkan dalam Kehidupan Bernegara

Nasional
Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Prabowo Sebut Diperintah Jokowi untuk Bantu Evakuasi Warga Gaza

Nasional
Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Simpul Relawan Dorong Anies Baswedan Maju Pilkada Jakarta 2024

Nasional
Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Pemerintah Klaim Dewan Media Sosial Bisa Jadi Forum Literasi Digital

Nasional
Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Prabowo Kembali Serukan Gencatan Senjata untuk Selesaikan Konflik di Gaza

Nasional
Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Kloter Terakhir Jemaah Haji Indonesia di Madinah Berangkat ke Mekkah

Nasional
PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

PKB Beri Rekomendasi Willem Wandik Maju Pilkada Papua Tengah

Nasional
Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Mengenal Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran, Diisi Petinggi Gerindra

Nasional
Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Sebut Serangan ke Rafah Tragis, Prabowo Serukan Investigasi

Nasional
Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Refly Harun Sebut Putusan MA Sontoloyo, Tak Sesuai UU

Nasional
Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Mendag Apresiasi Gerak Cepat Pertamina Patra Niaga Awasi Pengisian LPG 

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com