Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: May Day adalah Ekspresi Kegembiraan

Kompas.com - 29/04/2015, 19:43 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Peringatan hari buruh internasional atau May Day pada 1 Mei mendatang dijamin aman dan damai. Hal itu disampaikan sejumlah pimpinan organisasi buruh di hadapan Presiden Joko Widodo di Ungaran, Rabu (29/4/2015) siang.

"Kami jamin peringatan May Day tahun ini akan berlangsung damai dan aman," kata Ketua Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (K-SPSI) Andi Ghani, saat didaulat oleh Jokowi untuk maju ke podium.     

Di sela menyampaikan pidatonya saat pencanangan Program Sejuta Rumah yang ditandai dengan ground breaking rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Jokowi memang mendaulat para pimpinan organisasi buruh untuk naik ke panggung. Hal itu dilakukan Jokowi saat pidatonya menyinggung ketakutan publik setiap peringatan May Day.

"Saya sampaikan kepada Polri, kalau 1 Mei itu adalah ekspresi kegembiraan. Yang penting dijaga, asal dilakukan dengan baik. Kenapa takut? Kita ini adalah negara demokrasi yang harus membiasakan menghargai pendapat orang lain," kata Jokowi sesaat sebelum memanggil para pimpinan buruh untuk maju ke podium.

Guna meyakinkan masyarakat, Jokowi meminta para pimpinan buruh menyampaikan rencana aksi peringatan May Day pada 1 Mei mendatang. Selain Andi Ghani, tampak pimpinan organisasi buruh lainnya, antara lain Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal dan Presiden Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Mudhofir Khamid.

Hal senada sebelumnya disampaikan Menteri Ketenagakerjaan M Hanif Dhakiri saat memberikan sambutan. Hanif mengatakan, peringatan hari buruh internasional tahun ini merupakan sebagai hari libur nasional, setelah ditetapkan melalui Perpres 29 Juli 2013 lalu oleh Presiden SBY.

Namun, peringatan May Day tahun ini dijanjikan Hanif akan sedikit berwarna.

"Pak Presiden kami laporkan bahwa May Day tahun ini akan diperingati dengan kegiatan yang produktif dan positif melalui bakti sosial, olahraga, pentas seni dan sebagainya," kata Hanif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com