Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Gesekan TNI dan Polri di Level Bawah, Ini Solusi Badrodin Haiti

Kompas.com - 24/04/2015, 13:10 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti tidak menampik bahwa gesekan kekuatan personel Polisi dan TNI sering terjadi, khususnya di daerah-daerah.

"Soal perebutan rezeki, rebutan ceweklah, jaga gengsi, saling pelotot lalu berantem atau akibat pelaksanaan tugas, pasti ada memang," ujar Badrodin ketika berbincang santai dengan wartawan di ruangannya, Kamis (23/4/2015).

Badrodin menekankan, kelihaian pimpinan Polri dan TNI di daerah tersebut menjadi solusi untuk menangkal efek negatif gesekan itu. Apa yang dilakukan para pimpinan itu merupakan kunci penyelesaian persoalan menahun.

"Bisa cepat selesai kalau ada pemahaman antara pemimpin Polri dan TNI di bawah itu. Ya asalkan perwira tidak terlibat saja, pasti itu mudah diselesaikan," ujar Badrodin.

Badrodin mengaku telah memberi instruksi kepada polisi di Indonesia untuk selalu saling meningkatkan pola komunikasi dengan unsur lain, salah satunya adalah TNI. Badrodin mencontohkan, misalnya Polri dan TNI di daerah-daerah menggelar acara santai bersama, bisa olahraga bersama, latihan fisik bersama, atau membuat panggung hiburan rakyat bersama yang mengharuskan personel Polri dan TNI bekerja sama.

"Itu akan mempersempit kecemburuan, akan menghilangkan kecurigaan, dan memperkecil gesekan," ujar Badrodin.

Badrodin juga menegaskan bahwa institusi Polri saat ini berkembang ke arah yang demokratis. Bawahan dapat mengingatkan atasan untuk melaksanakan hal-hal sesuai arahan pimpinan.

"Memang harus diberi pemahaman lagi soal itu. Tidak apa-apa selalu ingatkan komandan, ingatkan pimpinannya untuk berbuat benar," ujar Badrodin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com