Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Zaenab Dishalatkan di Masjid Nabawi di Madinah

Kompas.com - 15/04/2015, 15:00 WIB

BANGKALAN, KOMPAS.com- TKI asal Bangkalan, Madura, Jawa Timur, Siti Zaenab, yang dieksekusi mati di Arab Saudi, Selasa sekitar pukul 10.00 waktu setempat, terkait kasus pembunuhan majikannya, telah dishalatkan di Masjid Nabawi, Madinah.

Direktur Perlindungan WNI Kementerian Luar Negeri RI Moh Iqbal saat mendatangi kediaman keluarga Siti Zaenab di Desa Martajasah Kecamatan Kota Bangkalan-Madura, Rabu (15/4/2015), mengatakan hal itu sesuai dengan informasi yang diterima Kemenlu.

"Zaenab juga akan dimakamkan di Pemakaman Umum Baqi, Madinah, yang terletak tidak jauh dari Masjid Nabawi. Karena itu, jenazahnya tidak dipulangkan ke Madura seperti permintaan keluarga," katanya.

Iqbal mengunjungi keluarga TKI Siti Zaenab di Desa Martajasa, Kecamatan Kota, Bangkalan, Madura, untuk menyampaikan secara langsung kabar eksekusi mati TKI Siti Zaenab kepada pihak keluarga. Ia menjelaskan, setelah dieksekusi mati, jenazah Zaenab dishalatkan di Masjid Nabawi dan kemudian dimakamkan di Makam Baqi Madinah.

"Insya Allah, Siti Zaenab mati syahid karena selama 15 tahun di penjara, Siti Zaenab telah melakukan pertobatan. Bahkan dia telah menghafal 11 juz Al-Quran," katanya.

Sebelum meninggal, katanya, Zaenab berpesan menitipkan kedua anaknya di Madura.

Iqbal menyebutkan, Kemenlu RI telah berusaha melakukan pembebasan Zaenab dengan meminta maaf hingga menawarkan diyat (ganti rugi) kepada keluarga korban. Namun, keluarga korban tidak memaafkan dan menuntut eksekusi mati pada Zaenab. Dalam kasus pembunuhan di Arab Saudi, pemberian maaf untuk membebaskan terpidana mati merupakan kewenangan dari keluarga korban. Kerajaan Arab Saudi tidak punya kewenangan untuk memaafkan.

Dalam kesempatan itu, Iqbal berpesan agar keluarga Zaenab di Madura tabah menghadapi kenyataan itu dan menganggap apa yang terjadi sebagai bagian dari proses menuju kualitas hidup yang lebih baik. "Semua kejadian yang terjadi di muka bumi ini pasti ada hikmahnya," kata Iqbal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah Hari Buku Nasional

Sejarah Hari Buku Nasional

Nasional
Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 15 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

UPDATE BNPB: 19 Orang Meninggal akibat Banjir Bandang di Agam Sumbar

Nasional
KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

KNKT Investigasi Kecelakaan Bus Rombongan Siswa di Subang, Fokus pada Kelayakan Kendaraan

Nasional
Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Partai Buruh Berniat Gugat Aturan Usung Calon Kepala Daerah ke MK

Nasional
Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Cerita Sulitnya Jadi Ketua KPK, Agus Rahardjo: Penyidik Tunduk ke Kapolri, Kejaksaan, Sampai BIN

Nasional
Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Jemaah Haji Mulai Diberangkatkan, Fahira Idris: Semoga Sehat, Selamat, dan Mabrur

Nasional
Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Jemaah Haji Gelombang Pertama Tiba di Madinah, Disambut Meriah

Nasional
Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Jokowi Diminta Tak Cawe-cawe Pemilihan Capim KPK

Nasional
PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

PBNU: Pratik Haji Ilegal Rampas Hak Kenyamanan Jemaah

Nasional
Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Prabowo Disebut Bisa Kena Getah jika Pansel Capim KPK Bentukan Jokowi Buruk

Nasional
Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Gerindra Dorong Penyederhanaan Demokrasi Indonesia: Rakyat Tak Harus Berhadapan dengan TPS

Nasional
Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Sekjen Gerindra Sebut Revisi UU Kementerian Negara Dimungkinkan Tuntas Sebelum Pelantikan Prabowo

Nasional
Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Pimpinan Komisi X Bantah Pernyataan Stafsus Jokowi soal Banyak Keluarga dan Orang Dekat DPR Menerima KIP Kuliah

Nasional
Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Gerindra Siapkan 4 Kader Maju Pilkada DKI, Ada Riza Patria, Budi Satrio, dan Sara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com