Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswono: Golkar Masuki Babak Baru

Kompas.com - 30/03/2015, 00:48 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis


AMBARAWA, KOMPAS.
com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Siswono Yudo Husodo mengatakan, kisruh Partai Golkar sudah masuk ke babak baru menyusul putusan Mahkamah Partai Golkar yang mengakui kepengurusan partai yang sah di bawah kepemimpinan Agung Laksono dan Sekjen Golkar, Zainudin Amali.

Keputusan tersebut diperkuat dengan keluarnya Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI. Babak baru Partai Golkar itu menurut Siswono di luar opsi yang sudah dirancang oleh Agung Laksono maupun Aburizal Bakrie.

"Karena jalan yang dirancang keduanya mula-mula islah, ternyata keputusan PN, baik PN Jakarta Pusat maupun PN Jakarta Barat sama. Yakni mengembalikan lagi ke Mahkamah Partai sesuai dengan UU Partai Politik Nomor 2 Tahun 2011," kata Siswono di sela-sela pertemuannya dengan sejumlah Ketua DPD serta pengurus Golkar Kabupaten/Kota Jawa Tengah, di Bandungan, Kabupaten Semarang, Minggu (29/3/2015) malam.

Politisi senior Partai Golkar ini menjelaskan, putusan Mahkamah Partai Golkar di antaranya menyatakan bahwa keputusan Munas Golkar Bali maupun Munas Jakarta tidak sempurna. Di Bali representasinya cukup, tapi prosesnya tidak demokratis. Sedangkan Munas Jakarta, representasinya kurang meski demikian prosesnya sangat demokratis.

"Bagi semua kader kita harapkan mengikuti jalur ini. Karena bagi semua kader Golkar yang utama adalah mengupayakan bagaimana Golkar bersatu kembali," tandasnya.

Dirinya berharap, Partai Golkar ke depan dapat bersatu kembali dalam keadaan utuh dan dapat mengambil peran dan posisi sebagai partai yang moderen, sehat, dan bermanfaat bagi negara dan bangsa.

"Kalau cek-cok terus, ya tidak baik untuk partai. Apalagi dalam waktu dekat akan pilkada, dan khususnya di Jawa Tengah ada 25 kabupaten/kota yang melaksanakan itu," jelasnya.

Siswono menyarankan kedua pihak untuk menempatkan kepentingan partai di atas kepentingan kelompoknya. Dia menyarankan agar ketidakpuasan salah satu pihak yang masih berseteru dapat diselesaikan dengan mekanisme yang ada.

"Jika kedua kubu, baik Agung Laksono ataupun Aburizal Bakrie akan maju lagi, silahkan fight di Munas Golkar 2016 mendatang," ujarnya.

Informasi yang dihimpun menyebutkan, pertemuan informal tersebut semalam berjalan dengan dihadiri sejumlah pengurus Partai Golkar dari Grobogan, Purworejo, Temanggung, Wonosobo, dan Tegal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com