Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Bicara dengan DPR Terkait Pencalonan Badrodin Pekan Depan

Kompas.com - 26/03/2015, 16:45 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pemerintah akan membicarakan kembali pencalonan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti dengan Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat pekan depan. Menurut Wakil Presiden Jusuf Kalla, pihak pemerintah akan diwakili Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno serta Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly.

"Ya mungkin minggu depan, Menko Polhukam dan Menkumham," kata Kalla di Istana Wakil Presiden Jakarta, Kamis (26/3/2016).

Rencana pertemuan ini berkaitan dengan surat pengajuan Badrodin sebagai calon kepala Polri pengganti Komjen Budi Gunawan. DPR menilai surat yang dikirimkan Presiden Joko Widodo itu belum menjelaskan secara rinci alasan pembatalan Komjen Budi Gunawan sebagai calon kepala Polri. Padahal, DPR sudah meloloskan Budi Gunawan dalam fit and proper test.

Atas dasar itu, DPR belum bisa melakukan fit and proper test terhadap Badrodin. Kendati demikian, Kalla menyampaikan bahwa Presiden siap menjelaskan alasannya kepada DPR dalam rapat konsultasi yang nantinya akan dijadwalkan.

"Kalau itu ada konsultasi resmi pemerintah seperti biasa, itu pasti Pak Jokowi dengan menteri-menteri, dengan saya biasanya," ucap dia.

Sejauh ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) masih mempertimbangkan untuk menyerahkan kembali surat penunjukan Komisaris Jenderal Badrodin Haiti sebagai calon kepala Polri. Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengatakan, DPR memiliki waktu 20 hari untuk mengkaji dan mengembalikan secara resmi surat itu kepada Presiden Joko Widodo. Jika rapat Badan Musyawarah DPR memutuskan secara resmi surat perlu dikembalikan untuk mendapat penjelasan dari Presiden, maka fit and proper test terhadap Badrodin belum bisa dilakukan.

Fadli mengatakan, DPR akan menunggu surat balasan dari pemerintah. Selain itu, kata Fadli, DPR akan segera melakukan rapat konsultasi dengan Presiden Jokowi. Namun, waktu pelaksanaan rapat konsultasi itu belum bisa dipastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com