Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidney Jones: Pemblokiran Situs Tak Signifikan Tangkal ISIS

Kompas.com - 24/03/2015, 20:18 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -
Pengamat terorisme dari International Crisis Group (ICG) Sidney Jones mengatakan, kebijakan pemblokiran situs media yang digunakan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS/NIIS) belum signifikan menangkal masuknya propaganda ideologi gerakan itu ke Indonesia. Ia mengatakan, ketika satu situs diblokir, maka akan muncul situs baru.

"Kalau diblokir gampang sekali muncul lagi di situs radikal lain atau bisa juga muncul di twitter," kata Sidney, di Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM), Selasa (24/3/2015).

Menurut Jones, seiring berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi, penyebaran ideologi radikal seperti yang disebarkan kelompok ISIS semakin sulit dibendung. Pemerintah Indonesia, menurut dia, perlu lebih memahami inti ajaran ISIS sehingga pemerintah dapat mengambil kebijkan yang lebih efektif.

"Seluruh pejabat pemerintah harus mengerti dulu apa sebenrnya inti ajaran ISIS," kata dia.

Meski demikian, menurut Jones, ancaman ideologi ISIS tidak akan membahayakan stabilitas Indonesia karena orang yang akan bergabung dengan ISIS hanya sebagian kecil.

"Sesuai dengan yang saya kenal masyarakat Indonesia cenderung memiiki budaya yang terbuka dan sangat bertentangan dengan ideologi ISIS," ujar Jones.

Ia mengatakan, meski ada yang tertarik untuk bergabung dengan ISIS, tetapi untuk konteks Indonesia hanya segelintir orang. "Menurut saya tidak benar bahwa ribuan orang (Indonesia) akan bergabung dengan ISIS. Apalagi sampai menggoyahkan stabilitas negara," kata dia.

Ia menambahkan,untuk berangkat ke Suriah dalam rangka berabung dengan ISIS tidak mudah. Mereka, kata Jones, harus melalui rekomendasi dari orang yang sudah ada di Suriah. Selain mendapatkan rekomendasi, Jones menyebutkan, perekrutan anggota ISIS menyasar orang terkait dengan organisasi yang memiliki hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kelompok itu.

"Entah itu Majelis Mujahidin atau Jamaah Ansharut Tauhid (JAT) atau organisasi macam-macam lainnya," kata Jones.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com