Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Sempat Memanas, Pemerintah Tetap Terima Dubes Australia di Istana

Kompas.com - 19/03/2015, 14:52 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menerima kedatangan Duta Besar Australia Paul John Grigson di Istana Merdeka, Kamis (19/3/2015) siang. Meski hubungan Indonesia dengan Australia sempat menegang akibat penerapan hukuman mati di tanah air, Presiden tetap menerima kedatangan mereka.

Di dalam pembicaraan dengan Duta Besar Australia, Jokowi menekankan bahwa perlunya hubungan antar negara jangan sampai terganggu persoalan hukum.

"Tadi disampaikan bahwa Indonesia dan Australia adalah tetangga dan sahabat yang sangat baik. Tadi saya sampaikan jangan sampai terganggu oleh masalah-masalah," kata Jokowi.

Saat ditanyakan masalah yang dimaksudnya itu, Jokowi pun hanya tersenyum. "Saya kira sudah tahu semuanya," ucap dia. (Baca: Menkominfo Mengaku Belum Tahu Telkomsel Disadap Australia)

Duta Besar Australia bersama empat duta besar lain yakni Duta Besar Iran Valiollah Mohammadi Nasrabadi, Duta Besar Hungaria Judit Nemeth-Pach, Duta Besar Panama Victor Luis Ng Chan, dan Duta Besar Filipina Maria Lumen Banzon Isleta hari ini menyerahkan Surat Kepercayaan Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh.

Seperti diketahui, hubungan Australia dan Indonesia menegang menyusul hukuman mati terhadap duo Bali Nine, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. Perdana Menteri Australia Tony Abbott bahkan berkali-kali mengungkit soal perlunya pemerintah Indonesia megubah keputusannya soal hukuman mati. (Baca: Menteri Retno Kecewa dengan Pernyataan-pernyataan Menlu Australia Julie Bishop)

Menteri Luar Negeri Julia Bishop bahkan sudah menawarkan pertukaran tahanan kepada Indonesia. Namun, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menolaknya karena tidak ada landasan hukum yang bisa mengatur itu. Ketegangan hubungan tak hanya terjadi dengan Australia.

Pemerintah Brasil bahkan sudah lebih dulu menolak penyerahan surat kepercayaan dari Duta Besar RI di Brasil, Toto Riyanto. Pemerintah Indonesia pun protes dan memanggil Toto pulang ke tanah air. (Baca: Warganya Dihukum Mati, Presiden Brasil Tolak Dubes Indonesia)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com