Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Pemilihan, Megawati Langsung Dikukuhkan sebagai Ketum di Kongres Bali

Kompas.com - 14/03/2015, 14:11 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com
 — Ketua Panitia Kongres IV Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) pada 9-12 April 2015 di Bali, Wayan Koster, mengatakan, tidak ada agenda pemilihan ketua umum (ketum), tetapi langsung menetapkan Megawati Soekarnoputri menjabat kembali sebagai Ketua Umum PDI-P.

"Tidak ada lagi agenda pemilihan ketua umum. Dalam Kongres IV ini, (ketua umum) akan dikukuhkan atau ditetapkan melalui mekanisme kongres," kata Wayan Koster, di Denpasar, Bali, Sabtu (14/3/2015).

Koster menyampaikan, memilih kembali Megawati merupakan kesepakatan dan didasari upaya mempertahankan dan membangun soliditas di internal partai. Sampai saat ini, belum ada figur seperti Megawati yang mampu membuat solid PDI Perjuangan. Selain itu, putri Bung Karno tersebut berprestasi selama menjadi ketua umum.

"Prestasi Bu Mega bisa dilihat dalam perjalanan partai ini (PDI-P), dua kali jadi partai oposisi dengan menampilkan tema partai yang ideologis dilaksanakan secara konsisten, disiplin, kepada kader-kadernya sehingga PDI Perjuangan bisa melewati masa-masa kritis itu," katanya.

Bali menjadi tempat penyelenggaraan Kongres PDI-P, yaitu untuk kongres pertama, kedua, dan keempat tahun ini. Tahun ini akan mengangkat tema utama "Aku Melihat Indonesia". Kongres nanti rencananya akan dihadiri sekitar 2.000 peserta dari DPP, DPD, dan DPC se-Indonesia.

Tema itu akan menjadi tema pidato Megawati Soekarnoputri saat membuka Kongres IV pada 9 April 2014 di Hotel GBB Sanur, Bali. (Baca: PDI-P Pilih Bali sebagai Tempat Kongres IV pada 9-12 April 2015)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tersenyum lalu Tertawa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com