JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI Perjuangan, Masinton Pasaribu, mengatakan bahwa kunjungan Presiden Joko Widodo ke Malaysia tidak semata-mata untuk menyaksikan penandatanganan kerja sama bisnis antara PT Adiperkasa Citra Lestari dan produsen mobil Malaysia, Proton. Ia yakin bahwa Jokowi tidak mudah dimanfaatkan untuk memperlancar bisnis yang dibangun oleh mantan anggota Dewan Penasihat Tim Transisi Jokowi-Jusuf Kalla, AM Hendropriyono, tersebut.
Menurut Masinton, Jokowi memiliki agenda lain untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. "Saya rasa kunjungan ke sana di luar mobil itu tadi," kata Masinton di Kompleks Gedung Parlemen, Senin (9/2/2015).
Dalam kunjungannya ke Malaysia, 5-7 Februari 2015, Presiden Jokowi antara lain menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara Proton dan PT Adiperkasa Citra Lestari milik Hendropriyono. Kerja sama business to business (B2B) itu dimaksudkan agar Indonesia dapat belajar membangun, mengembangkan, dan memproduksi mobil nasional.
Masinton membantah kerja sama B2B itu sengaja diselipkan dalam agenda Presiden karena hubungan dekat Hendropriyono dan Jokowi. Menurut dia, Jokowi merupakan sosok yang tulus dan tidak mudah dimanfaatkan oleh orang-orang di sekitarnya.
"Tidak semudah itu juga Pak Jokowi dimanfaatkan. Jadi, harus lebih hati-hati," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil saat ditanya di sela-sela kunjungan kenegaraan Presiden Joko Widodo di Malaysia dan Brunei, Sabtu (7/2/2015), mengatakan bahwa kelangsungan bisnis Proton di Indonesia bergantung pada hasil studi kelayakan yang dilakukan pemerintah.
Pemerintah Indonesia, tambah Sofyan, mendukung rencana masuknya Proton seperti juga mendorong masuknya investasi asing lainnya untuk menggerakkan perekonomian di Indonesia. Lebih jauh, Sofyan menjelaskan, menurut informasi yang diterimanya dari CEO PT Adiperkasa Citra Lestari AM Hendropriyono, Proton Holdings Berhad berencana mendirikan pabrik mobil di Bekasi, Jawa Barat. Perusahaannya sudah memiliki tanah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.